Jika kita percaya sesuatu bisa kita capai dan sungguh-sungguh menginginkannya maka kita akan mencapainya meski kita tak tau bagaimana caranya.
Sebuah pengantar yang seharusnya membuat kita lega karena ternyata untuk mencapai sesuatu kita tak harus mengerti caranya. pengantar artikel ini merupakan potongan cerita yang saya ambil dari kisah mahabarata yang meski mungkin sebagian anda menganggap ini hanya cerita sehingga anda meragukannya, tapi secara pribadi saya merasakan betul bahwa konsep the power of belief adalah sangat nyata kebenarannya.
Suatu hari putra pandawa kedua yang bernama Bima merenung dan memikirkan sambil terus menggumam dalam hati “seandainya saja aku bisa punya kesaktian kebal terhadap senjata,seandainya saja aku bisa hidup didalam air ” Sebuah lamunan yang untuk ukuran manusia normal adalah hal yang tidak mungkin,tapi entah mengapa pikiran itu terus menggelayut dibenaknya,ia bahkan menceritakan khayalannya kepada Yudistira kakaknya, kepada Dewi Kunti Ibunya dan juga kepada Arjuna adik kandungnya.“Yudistira kakakku,aku merasa sangat yakin bahwa aku membutuhkan kesaktian tertentu,aku ingin bisa kebal senjata dan aku juga ingin bisa hidup meski aku berada dalam air, kedua ilmu ini sangat kita butuhkan jika kelak perang baratayuda tidak terelakkan.
Perang baratayuda adalah perang antara saudara sepupu dimana pandawa yang beranggotakan 5 orang harus melawan para korawa yang anggotanya 100 orang dan masih ditambah raja-raja lain yang membantunya, Perang ini terjadi karena perebutan tahta kerajaan Hastinapura yang merupakan warisan dari orang tua pandawa disalahgunakan oleh pihak yang dititipi tahta tersebut, kejadian ini berawal dari Pandu yang merupakan ayah dari para pandawa sebagai raja hastinapura meninggal saat kelima anaknya masih sangat kecil mereka inilah yang dinamakan keluarga Pandawa (Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa) dengan pertimbangan bahwa putra raja masih belum siap maka sebelum wafatnya raja Pandu menitipkan tahta kerajaan kepada kakaknya yg bernama Destarata dan jika anak-anaknya telah beranjak dewasa agar diserahkan kepada mereka.
Dalam perjalananya putra-putra Destarata yang berjumlah 100 orang (mereka inilah yang disebut korawa) merasa tidak rela jika kelak kerajaan beserta isinya harus dikembalikan kepada para Pandawa, untuk itulah berbagai cara dilakukan sebagai upaya memusnahkan para keluarga Pandawa, keadaan inilah yang akhirnya membuat Bima terus berpikir bagaimana dia mempersiapkan diri merebut kembali tahta kerajaan yang memang menjadi hak mereka.
Kembali kepada Bima, Dia tak tau harus kemana belajar untuk bisa menguasai dua ilmu tersebut, tetapi dia terus memikirkannya dan meyakininya bahwa kelak dia akan menguasai ilmu tersebut,sehingga suatu saat dia bertemu dengan seorang pendeta bernama Dorna, entah kenapa Bima berkeyakinan bahwa Dorna inilah yang akan bisa mengajarkan kepadanya bagaimana dia bisa menguasai 2 ilmu yg sedang diinginkannya tersebut, padahal pendeta Dorna ini sama sekali tidak menguasai ilmu tersebut,lebih celaka lagi Dorna adalah seorang guru yang sangat dekat dengan para korawa. Hasrat dan minat Bima inilah yang dimanfaatkan oleh para korawa untuk menghasut pendeta Dorna agar mau membunuh Bima.
Atas desakan para korawa inilah maka disusunlah suatu rencana pembunuhan dengan cara menyesatkan Bima untuk menuju suatu bukit bernama bukit Himantaka, Para korawa dan guru Dorna sangat yakin bahwa jika bima datang kebukit tersebut pasti akan mati karena mereka tau bahwa dibukit ini hidup dua raksasa yang makanannya manusia. Bima yang telah terlanjur sangat ingin menguasai ilmu tersebut percaya saja mematuhi saran guru Dorna menuju bukit Himantaka. Rencana pembunuhan ini diketahui oleh Yudistira kakak bima dan dewi Kunti ibunya maka mereka segera mencegah agar bima tak melanjutkan niatnya,dalam hal ini Bima tetap bersikukuh dengan keyakinannya bahwa jika dia memenuhi saran guru Dorna maka dia akan mendapatkan apa yang selama ini dia inginkan.
Singkat cerita bima benar-benar sampai dibukit Himantaka dan bertemu dengan dua raksasa dibukit itu yang sebenarnya raksasa tersebut adalah penjelmaan dari dewa Indra dan Dewa Bayu,mereka menjadi raksasa karena melakukan kesalahan kepada raja dewa sehingga harus menjalani hukuman berubah wujud menjadi raksasa yang makannannya manusia selama 3 bulan,saat kedatangan Bima tersebut adalah merupakan hari terakhir batara Indra dan batara Bayu menjalani hukumannya sehingga jika matahari terbenam mereka akan kembali menjadi dewa,maka ketika Bima datang dan hendak dimakan oleh kedua raksasa tersebut terjadilah perkelaian hingga matahari terbenam saat itulah dua raksasa tersebut berubah menjadi wujud aslinya.saat itu mereka menganggap bahwa Bimalah orang yang telah sangat berjasa mengembalikan wujud mereka menjadi dewa.oleh karenanya batara Indra menawarkan kepada Bima, Bima bisa mengajukan 1 permintaan apapun dan batara Indra akan memenuhinya demikian juga batara Bayu menawarkan hal yang sama. Dan Bimapun menceritakan apa yang dicarinya,alhasil Bima memperoleh apa yang sungguh-sungguh diinginkanya.
Sejak kejadian ini bertambah tinggilah kepercayaan Bima pada sang pendeta Dorna,Bima menganggap Dorna benar-benar guru yang hebat, pada lain bagian para korawa dan Dorna sangat heran waktu melihat Bima pulang dalam keadaan selamat.dalam keadaan ini para korawa terus menghasut agar Dorna mencari cara lain untuk membunuh Bima. Dengan kepercayaan yang makin tinggi kepada Dorna, Bima menginginkan pelajaran berikutnya yaitu Bima ingin tau inti daripada kehidupan,maka keinginan Bima ini dijadikan sebagai misi pembunuhan tahap kedua. Dorna mengatakan bahwa inti dari pada kehidupan itu ada disasar laut,”Jika kamu ingin mengetahuinya maka menyelamlah kedasar laut”, begitu pesan Dorna kepada Bima yang sebenarnya ini adalah misi pembunuhan karena dalam kalkulasi Dorna dan para korawa tak akan mungkin manusia dapat hidup didalam air.
Bima yang sudah sangat yakin dengan gurunya ini sama sekali tak memikirkan kecurigaan apapun toh pada kejadian sebelumnya Dorna memberi petunjuk yang benar,maka Bimapun benar-benar menceburkan diri kedasar laut dan karena dia telah menguasai kesaktian yang telah diperolehnya dari dewa Bayu maka Bima tetap hidup dan menemukan seluruh yang ia inginkan.
MORAL CERITA
Moral dari cerita ini adalah,Keinginan dan Kepercayaan yang sungguh-sungguh akan meningkatkan gairah berikutnya semangat & gairah memberi dorongan energy lebih untuk bertindak selanjutnya lagi TUHAN melalui alam semesta akan memunculkan petunjuk jalannya.
Jadi Miliki goal yang jelas!!! Jangan pikirkan keterbatasan anda,jangan pikirkan realitas anda saat ini karena kita saat ini adalah hasil dari pikiran masa lalu kita,…jaga antusias !!! teruslah bergairah dan berbicara tentang goal anda!!! maka alam semesta akan menjawabnya.inilah konsep LOA yang sesungguhnya.
Salam….Tukiyo-Atd Ind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar