ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER

ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER
ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER; Find out how this Self Help tool works out.

Kamis, 15 September 2011

Perjalanan Tujuh Tingkat Kesadaran Jiwa (Antara Kabut & Tanah Basah; B. B. Triastmoko, SJ)


Perjalanan Tujuh Tingkat Kesadaran Jiwa
(Antara Kabut & Tanah Basah; B. B. Triastmoko, SJ)

Seperti tanah basah
yang mengandung keseburuan
dan pertumbuhan,
jiwa manusia mencari
dalam keremangan kabut kesadarannya tentang jati dirinya,
mengapa dia dilahirkan di dunia.

Tingkat Pertama:
Pemurnian Budi – Kerinduan Terdalam

“Kesadaran jiwa bisa membawa berkat
atau kutuk bagi dirinya.
Awal perjalanan adalah
untuk membiarkan perjalanan jiwa
akan makna mengarahkanseluruh kesadarannya.
Kerinduan setiap jiwa adalah unik.
Kita mencintai orang-orang yang berbeda,
Berlutut di depan altar yang berbeda,
Meratap di muka nisan yang berbeda.
Namun pada akhirnya ujung perjalanan adalah sama.
Kita ingin bahagia dan hidup penuh makna.”

Tingkat Kedua:
Pemurnian Rasa

“Jiwa selalu berada
dalam hubungan dengan yang lainnya.
Dalam hubungan itulah
jiwa mengalami sisi terang dan bayang-bayangnya,
antara mimpi dan kenyataan,
antara dendam dan pengampunan,
antara cinta dan kehilangan.
Semua yang dirasakan jiwa
sebagai letupa-letupan rasa
hanyalah sebagian dari dirinya.
Jiwa lebih besar dari perasaannya.

Tingkat Ketiga:
Pemurnian hati

“Kebenaran akan menunjukkan keterbatasan jiwa,
namun sekaligus memerdekaannya,
apabila jiwa punya keberanian untuk menerima.
Kerendahan hati adalah keutamaan sejati,
menyadari bahwa selalu ada bagian dari dirinya yang
tidak mampu dimengerti dan dikuasainya.”

Tingkat keempat:
Keheningan Jiwa

Hening berarti kosong. Kosong berarti penuh makna.
Kita merangkai jeruji dan meyebutnya roda,
tetapi maknanya ditentukan di ruang kosong tempat dia bergerak.
Kita membentuk tanah liat menjadi periuk, mangkok dan
gelas, akan tetapi maknanya ditemukan dalam
 kekosongan ruang yang tercipta.
Kita melubang tembok
Dan menyebutnya pintu atau jendela.
Dan di lubang itulah maknanya ditemukan.
Jiwa menjadi bening ketika melepaskan egonya
dan membiarkan hidupnya diarahkan oleh makna.

Tingkat Kelima:
Kebebasan Batin

Kemerdekaan batin tercapai ketika jiwa mampu berkata:
“Aku bebas dari rasa dendam, penderitaan,
Kemarahan, dan rasa bersalah.
Aku bebas dari rasa diriku adalah yang terpenting.
Aku bebas dari rasa mengasihani diri.
Aku bisa menertawakan diriku sendiri.
Aku melihat kejenakaan kehidupan.”

Tingkat Keenam:
Pengorbanan Diri – Kedamaian Sejati

Pengorbanan diri karena cinta
adalah jalan jiwa untuk menemukan kedamaian sejati.
Jiwa tidak akan kehilangan apa-apa
akan tetapi
Justru akan mulai melihat kehadian Allah
dalam segala sesuatu.
Jiwa menari dengan irama alam semesta.
Dia tidak lagi berada di dalam dunia.
Dunia yang berada dalam dirinya.

Tingkat Ketujuh
Pencerahan

Inilah tingkat tertinggi dari kesadaran jiwa
ketika jiwa bersatu dengan Yang Ilahi.
Ketika mata jiwa dibuka
dan menemukan bahwa dirinya mengatasi kehidupan,
maut dan kematian,
karena dirinya adalah roh murni,
dari awal dan akan senantiasa demikian.

Pada tahap tertinggi jiwa manusia dia akan menemukan bahwa dalam setiap kegagalan sudah tersimpan keberhasilan, dalam setiap dosa sudah terkandung rahmat, dalam setiap derita sudah terpancar kemuliaan.

Minggu, 11 September 2011

A Past Life Journey - and how to start it

Fellow Past Life Practitioner,

I know that a story of a past life journey will always be a indulgence for you. You can also use this simple but effective technique to start your ownn journey. Have a wonderful one...


I have a special intention for my past life journey that is “what I most need to see”. First thing I did was I lied down on my bed and made my self as comfort as possible. Then I closed my eyes and made my self ready to enter a deeper and deeper relaxation by imagining a golden white ball of healing light and mentally sent the ball of healing light to each part of my body in turn.

I mentally went inside my side and connect with my inner vision. I imagined that I stood at the top of a stairs. Slowly, I walked down the stairs, and at the bottom of these stairs I saw two things: To my left was a very comfortable couch and To my right was a door with large imposing letters : “MY PAST LIVES”

I rest on the couch for a moment while I gather my thoughts about what I wanted to get from my journey to time. I let the feeling of oneness with the universe completely surrounded me, and I know that at all times I were completely safe and protected by my higher self.

When I felt ready, I rouse from the couch and moved to stand in front of the door, prepared to open it. Before that, I mentally made the affirmations to assure my past life journey would be a safe and pleasant one.

I opened the door and go inside the “Past Life Room”. I stood in front of the screen with a curtain covering it and pressed the green button on the left wall to open the curtains. I looked at my self on the screen. The vision was not clear at the beginning, it seemed that I saw an Indian man form. I tried to see what I was wearing on my feet, I was feet bare. After some while, the image I saw become border and steadier, then I said “Action”.

I was an Indian man, I had an understanding that I was the chief of the tribe. I had family, a beautiful wife and two children. Our tribe lives in a beautiful valley. When I was willing to see the happiest time I had in this life I saw the born of my first son. And the greatest achievement I had was when we had a glorious winning in a war to another tribe.

When I intent to see an important thing that influence my life at that time, I saw that I have a friendship with a western man named Jack. He was a young handsome and kind hearted cowboy. My fellow chiefs from other tribes were not happy with our friendship because they thought that those western men were our enemy and I should not have any close relationship with any of them. But I thought that Jack was different. He had an high intention to learn kind of spiritual things from me.

At the end of the session, before I wake my self up, I saw that our tribe was attack by others, and Jack passed away in helping us to protect our village. He was killed in a fighting to save two little children from our tribe. Before his last breathe, with me beside him and holding his hands, we made a promise that we shall meet again in future lives to continue our friendship. Surprisingly, I recognized Jack as one of my best friend in this present life.

When the alarm in my head went off, indicated that the journey has been lasting for 30minutes, it was time for me to come back. I reached to my right and press the red button to close the curtains. I leaved the room, closed the door behind me and returned to the comfortable couch to rest for few minutes. After that, I went back to the stairs to return to my normal conscious awareness.


Interesting? find out yours.. Good Luck..

Warm Regards
Fiona Wang
fiona.wang889@gmail.com
Jakarta Indonesia

Jumat, 09 September 2011

Holistic Forgiveness Therapy - Self Help by Jun Hao

MEMAAFKAN adalah melepas beban, meneruskan langkah dengan cepat dan ringan……………

isi:


A. Memaafkan adalah untuk Diri Sendiri

B. Manfaat Nyata Dari Memaafkan

C. Teknik Memaafkan Orang Lain

D. Teknik Memaafkan Diri Sendiri

E. SENDING GOOD WILL: Menyentuh Hati dengan Kasih




FORGIVENESS

melepas beban, meneruskan langkah dengan cepat dan ringan

sebuah kisah nyata..

“saya ingin merasakan dihypnosis” kata sang Kupu-kupu padaku saat dia mengetahui profesiku sebagai hypnotherapis. “baiklah, supaya sekalian bermanfaat, apa yang ingin anda transformasi?” bukan fisik karena Kupu-kupu sudah tak bisa berubah bentuk lagi, hehe.. maksudku berkaitan dengan emosi. “hmm…. Hubunganku dengan ayah kurang baik. Dia… dia membenciku” jawab Kupu-kupu sedikit ragu-ragu. “Oh.. darimana anda tahu dia membencimu?” tanyaku penasaran. “Mm... tatapan matanya penuh kebencian... tidak hanya padaku tetapi juga suamiku, dia sering mengutuki suamiku dan sudah bertahun-tahun tidak berbicara kepada kami.” Baiklah, saya menahan diri tidak bertanya lebih banyak karena Kupu-kupu mungkin belum terlalu nyaman padaku yang baru dikenalnya. Apalagi di sudut goa ada si Kunang-kunang, teman main Kupu-kupu yang ikut mendengarkan penuh perhatian.

Tidak sulit membimbing Kupu-kupu untuk masuk dalam kondisi hypnosis (trance) yang dalam, di kondisi ini konsentrasinya menjadi sangat terfokus dan bisa mengakses ingatan apapun yang tersimpan di bawah sadar. Kupu-kupu kembali ‘melihat’ berbagai kejadian yang pernah dialami bersama ayahnya, dan diapun menangis tersedu-sedu. Si Kunang-kunangpun semakin tertarik dan terbang mendekat dengan tubuh semakin terang menyilaukan.

Tidak ingin berlama-lama dalam suasana emosional ini, saya segera membimbing Kupu-kupu untuk melakukan proses forgiveness therapy. “Bagaimana perasaanmu sekarang?” Tanya saya pada saat proses selesai dan Kupu-kupu ‘bangun’ dari trancenya. “Lega.. dan seperti ada sesuatu yg lepas di dada”. sungguh beruntung si kupu-kupu, kalau dia sadari bahwa yang lepas tersebut adalah energy emosi yang selama ini tersimpan di bagian dadanya. Sungguh aneh emosi-emosi ini, ternyata berdasarkan jenisnya ada organ-organ tertentu yang dipilih sebagai tempat bersemayam. Contohnya Jantung berhubungan dengan kecemasan dan paru-paru berhubungan langsung dengan kesedihan dan kedukaan. Dalam jangka waktu tertentu, energy-energy tersebut bisa termanifestasi menjadi penyakit yang parah maupun ringan, konon dalam beberapa kasus Kanker termasuk diantaranya. Saya tidak kompeten dalam menjelaskan bagaimana hal ini bisa terjadi, namun teori si Jenius Einstein mengenai hubungan antara Energy dan Massa mungkin bisa dijadikan rujukan.

Ya sampai disini seharusnya tugas Forgiveness Therapy selesai, beban emosi lepas dan Kupu-kupu bisa melanjutkan hidupnya dengan lebih ringan. Namun Kupu-kupu ini rupanya sangat dikasihi Tuhan karena 2 minggu kemudian.. ayahnya mendadak menghubunginya dan memohon maaf atas sikapnya selama ini. Sungguh sebuah bonus dari Tuhan mengingat sudah bertahun-tahun ayahnya tak pernah bersikap baik pada mereka.

A. Memaafkan Adalah Untuk Diri Sendiri

“FORGIVENESS is not something we do for other people, we do it for Our Selves – to Get well and to Move on”

“Membenci dan dendam kepada orang lain ibarat meminum racun dan berharap orang lain yang mati” (Pepatah Cina Kuno)

“Menyimpan Amarah dan Kebencian ibarat memikul beban karung pasir yang berat kemanapun Anda pergi, sungguh meletihkan Jiwa”

“Memaafkan bukan berarti Memaklumi, Membenarkan, Melupakan, bukan juga Mengadili dan tidak harus diiringi dengan Perdamaian - Memaafkan Berarti Anda Bisa Mulai Sembuh”

Ada syarat yang harus disadari supaya proses forgiveness bisa efektif, yaitu yang bersangkutan harus mau menempatkan diri sebagai Cause (sebab) dan bukan akibat. Apapun peristiwanya! Lho.. kok begitu? Jelas-jelas dia korban kejahatan orang lain kok, bagaimana bisa menempatkan diri sebagai Sebab? Maksud saya adalah Sebab dari Ketidak Bahagiaannya sendiri. Peristiwa yang sudah terjadi tak bisa diubah, kita juga tidak bisa menghukum orang yang bertanggung jawab, namun kita selalu bisa memutuskan apakah mau terus membawa beban ini ataukah melepasnya dan melanjutkan hidup kita dengan lebih baik.

Ada sebuat cerita yang sangat saya sukai mengenai hal ini..

Suatu hari, ada seorang penunggang yang sedang memacu kudanya melewati hutan. Tiba-tiba, dari arah hutan meluncur sebuah anak panah nyasar dan menancap di paha kanannya. Sang penunggang kuda berteriak kesakitan sambil mengumpat marah namun tidak melihat seorangpun disekitar sana, maka diapun melanjutkan perjalanannya hingga memasuki gerbang kota terdekat. Begitu masuk dalam kota, seorang pendeta yang melihat keadaannya menghampirinya dan menawarkan untuk mengobati kakinya. Namun sang penunggang menolak dengan tegas sambil berkata: ”TIDAK!! Saya tidak mau luka ini diobati. Saya mau panah ini terus menancap di pahaku Agar orang yang bertanggung jawab TAHU bahwa dia telah mencelakaiku demikian rupa, supaya DIA menyesal dan minta maaf padaku.” Lalu si penunggangpun tinggal di kota tersebut dengan panah yang masih tertancap hingga sebulan kemudian meninggal karena infeksi pada lukanya… tanpa pernah bertemu dengan orang yang bertanggung jawab bahkan mungkin tak pernah ada yang merasa bertanggung jawab.

B. Manfaat Nyata Dari Memaafkan

Just in case, bila anda lupa atau malas memikirkan apa saja manfaat yang bisa diperoleh dari memaafkan (he he he) kami tuliskan beberapa point yang sempat terpikir dan silahkan tambahkan sendiri listnya sepanjang yang anda inginkan  :
• Kemarahan mereda
• Stress berkurang
• Tekanan darah jadi lebih normal
• Tekanan jantung menurun
• Lebih bersahabat
• Hubungan menjadi lebih sehat
• Meningkatkan kesehatan jiwa dan raga
• Mengurangi rasa nyeri punggung yang akut
• Memiliki keterampilan mengelola kemarahan yang lebih baik
• Dan seribu satu manfaat lainnya

C. Teknik Memaafkan Orang Lain

Berikut adalah tahapan Forgiveness Therapy yang bisa dilakukan dengan maupun tanpa bimbingan seorang terapis. Pelajari dan amalkanlah untuk meringankan hidup orang banyak.

1. Relaxkan diri anda.

Semakin anda santai gelombang otak anda akan semakin turun dan bawah sadar anda semakin terbuka untuk menerima program ulang yang permanen. Cara sederhana untuk merelaxkan diri anda adalah sebagai berikut: duduk dengan posisi santai, tarik napas yang dalam dan hembuskan perlahan sebanyak 3x, Niatkan agar setiap hembusan napas membuat anda semakin relax. Kemudian pilih satu titik di hadapan anda yang letaknya lebih tinggi dari mata anda minimal dengan sudut ketinggian 30°. Tanpa mendongak perhatikan terus titik tersebut tanpa berkedip. Saat mata anda terasa lelah, silahkan tutup mata anda dan sebarkan rasa relax ke seluruh tubuh anda. Untuk lebih dalam lagi anda bisa menghitung mundur dari 25 hingga 1 dan pada saat menghitung, imajinasikan angka-angka tersebut di benak anda.

Cara ini sebenarnya sudah merupakan langkah self hypnosis dan bila dilakukan dengan baik minimal anda akan berada dalam keadaan light trance (hypnosis ringan).

2. Berdoalah memohon bantuan dan perlindungan untuk mencapai hasil terbaik sesuai kehendakNya.

3. Hadirkan orang yang hendak anda maafkan.

Bayangkan anda berada dalam sebuah ruangan berbentuk oval berwarna putih, bayangkan ada 2 buah kursi berhadapan ditengah ruangan tersebut dan anda duduk disalah satunya. Hadirkan orang yang ingin anda maafkan dengan membayangkannya duduk di kursi di hadapan anda. Tujuan dari membayangkan ruang oval putih adalah agar anda lebih focus tanpa terganggu hal lain seperti sudut ruangan atau imajinasi lainnya.

4. Release emosi.

Ekspresikan semua perasaan anda, sampaikan semua uneg-uneg, ganjalan dan kekesalan yang selama ini tersimpan. Jangan ada yang ditahan, saya jamin orang yang ada dihadapan anda tidak akan membalas apalagi memukul  . sangat penting untuk mengeluarkan semua emosi yang ada, kalau anda merasa mau berteriak atau memukul bantal, silahkan lakukan.

5. Memaafkan dengan tulus dan ikhlas.

Setelah anda puas merelease emosi, sampaikan bahwa apapun yang telah diperbuat olehnya di masa lalu ataupun masih berlanjut sampai sekarang, anda bersedia memaafkannya dan menerima semua itu sebagai bagian dari pelajaran hidup anda. Katakan bahwa itu sudah berlalu dan salami/peluk dia dengan penuh kasih dan ikhlas.

6. Beri kesempatan untuk memaafkan.

Tanyakan kepadanya apakah dia juga mau minta maaf? Perhatikan dan rasakan jawabannya, bila ya, beri kesempatan untuk mendengarkan atau berterima kasih dan maafkanlah dengan tulus. Bila rasanya tidak, katakan tidak masalah dan anda hargai kejujurannya. Ingat cerita mengenai penunggang kuda.

7. Memutuskan benang emosi.

Bayangkan ada sebuah benang emosi berwarna perak yang menghubungkan pusar anda dengan dirinya. Benang ini terbentuk sejak peristiwa yang menyebabkan konflik anda dengannya. Sekarang putuskan benang ini selamanya dengan sebuah gunting.

8. Selamat tinggal dan doa perpisahan.

Persilahkan dia pergi dan berbesar hatilah untuk berdoa demi kebaikan bersama di masa depan.


D. Teknik Memaafkan Diri Sendiri

Bagaimana bila emosi yang tersimpan selama ini bukan kepada orang lain tetapi justru diri sendiri? Sama saja anda bisa melakukan tahap 1-5 dengan catatan orang yang dihadirkan pada tahap 3 adalah diri anda sendiri, yang hadir dengan keadaan fisik/umur seperti saat melakukan kesalahan yang ingin anda maafkan. Setelah selesai dengan tahap 5 - karena kalian adalah satu, peluk dia dan masukkan kembali kedalam diri anda.

E. SENDING GOOD WILL; Menyentuh Hati dengan Kasih

Masih ingat tentang bonus Tuhan kepada Kupu-kupu di kisah pembukaan? Sungguh yang terjadi saat itu karena Kasih Tuhan bukan disengaja. Namun bila anda merasa kurang disayang Tuhan, kurang bisa pasrah, maka teknik ini bisa anda coba sambil mengharapkan bonus tersebut terjadi dengan sengaja. Hehe.. serius, ini sangat mungkin terjadi namun teruskan membaca hanya bila anda merasa bisa bertanggung jawab atas penggunaannya dan ingatlah bahwa Kasih Tuhan masih diatas segalanya. Walaupun anda berusaha, pasrahkan hasilnya kepada Tuhan.

Lakukan langkah forgiveness 1-3, diteruskan dengan:

4. tersenyumlah dari hati anda kepada hati orang yang diundang. (niat saja senyum dari hati tanpa perlu dipikirkan caranya, hati tidak pernah menolak senyuman)

5. sampaikan bahwa anda mengasihinya sebagai… (sesama, teman, saudara, orang tua, dsb) dan menghendaki hubungan tersebut terbaik sesuai kehendak Tuhan.

6. Niatkan untuk mengirimkan energy kasih kepadanya. Lakukan dan nikmati sambil tersenyum dari hati sampai anda merasa cukup / puas.

7. Salami / peluklah orang tersebut dengan penuh kasih.

8. Persilahkan orang tersebut untuk pergi

9. Visualisasikan, imajinasikan pertemuan lain dengannya di masa depan dalam keadaan yang jauh lebih baik yang anda harapkan.


Teknik-teknik diatas adalah bagian dari workshop Self Help Practitioner™ yang diselenggarakan oleh Holistic Mind Center. Semoga bermanfaat dan berguna bagi orang banyak.



Salam Kasih,

Jun Hao CCH
08111005501
Holistic Mind Therapist