ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER

ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER
ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER; Find out how this Self Help tool works out.

Kamis, 14 Januari 2010

Bagaimana Self Hypnosis Bekerja Pada Anda? – Fiona Wang

Pernah seorang teman yang kepengen langsing pernah bertanya kepada saya, “mba Fiona, kalau saya mengikuti hipnoslimming (maksudnya mendengarkan CD self hypnosis Hipnoslimming), itu kira-kira berapa lama sih kurusnya? Seminggu bisa turun berapa kg ya saya?” Wah, pertanyaan yang gampang-gampang susah di jawab karena efek hypnoslimming bekerjanya pada sub-concious mind Anda, dan merubah mindset Anda yang berhubungan dengan “slimming”. Berapa lamanya juga tergantung pada seberapa besar keinginan Anda untuk berubah.

Jadi bagaimana tepatnya sebenarnya self hypnosis bekerja? Untuk menjelaskan saya ambil contoh hipnoslimming itu tadi. Apakah setelah mendengarkan CD hipnoslimming dalam sebulan teman saya sudah bisa langsing? Katakanlah teman saya itu, sebut saja namanya Susi, sangat berniat kuat untuk langsing dan mendengarkan CD hipnoslimming setiap hari. Timingnya sudah benar, 30 menit sebelum jam tidur malamnya dia. Lalu bagaimana proses kerjanya hingga bisa berhasil?

Susi kalau ditanya, “bener nih Sus, pengen langsing?”, jawabnya ya “iya, saya mau banget, pokoknya resolusi saya tahun 2010 ini saya mau turun 10 kg”. itu kata Pikiran Sadarnya Susi. Pikiran Bawah Sadarnya belum tentu. Buktinya? Pengen kurus kok porsi makannya cukup serem, tiga kali sehari nasi sebukit, belum lagi camilan2nya. Tidak punya kegiatan olah raga bahkan cenderung malas bergerak. Begitu ditanya,” lho katanya pengen langsing”, jawabnya “malas, belum pengen nih olah raga.” Nah kok bisa begitu? Ada dua hal yang bertentangan di sini, sepertinya keinginan sadar Susi untuk langsing belum disupport oleh keinginan bawah sadarnya. Begitulah yang biasanya terjadi sehingga orang susah berubah dan keluar dari kebiasaan buruknya. Sama halnya dengan orang yang punya keinginan berhenti merokok, di satu sisi dia sadar merokok itu tidak baik, bisa bolongin paru-paru dan kantong, tapi Pikiran Bawah Sadarnya masih menikmati enaknya merokok. Mental block itu yang selama ini mensabotase sehingga upaya-upayanya untuk berhenti tidak berhasil.

Self Hypnosis, the art of subconscious communication, bisa diupayakan untuk mendapatkan support Pikiran Bawah Sadar Anda (yang which is 9 x lebih kuat dari Pikiran Sadar Anda dan cenderung ‘mengontrol” Anda) dengan cara “mengedukasi” Pikiran Bawah Sadar Anda tersebut supaya selaras dengan keinginan Pikiran Sadar Anda. Apa yang mungkin terjadi pada Susi setelah melakukan selfhypnosis untuk slimming? Pikiran Bawah Sadarnya akan menuntun dia tanpa dia sadari ke jalur-jalur yang menuju pada slimming. Jadi tetap ada tindakan-tindakan yang harus diikuti dan dilakukan supaya berhasil. Contoh, kalau dulu dia malas olah raga, tiba-tiba saja susi punya keinginan untuk jogging. Setelah mencoba jogging, eh ternyata dia merasa menyukainya dan kemudian menjadikan jogging sebagai rutinitas setiap pagi. Ketika ke toko buku Gramedia, tiba-tba dia ingin mampir ke bagian buku-buku kesehatan, membeli dan membaca tentang buku makanan dan pola hidup sehat. Kemudian dia mulai mengurangi bahkan akhirnya meninggalkan junk-food yang selama ini sangat digemari. Kala dulu harus makan 3x sehari dan belum merasa makan kalau belum ketemu nasi, sekarang dia kuat hanya makan roti gandum untuk sarapan misalnya. Makan nasi setengah porsi dia sudah merasa kenyang banget. Pikiran Bawah Sadar juga merubah metabolisme tubuhnya. Kalau sebelumnya sering, maaf, sembelit dan susah BAB serta tidak setiap hari, sekarang bisa sangat lancar setiap hari, misalnya.

Begitulah self-hypnosis bekerja. Tidak bisa ditarget berapa lama tepatnya Anda bisa mendapatkan hasilnya karena efeknya pada tiap orang tidak sama. Dia bekerja pelan tapi pasti merubah belief Pikiran Bawah Sadar Anda. Meyakinkan dan mengajaknya berubah menuju apa yang ingin Anda capai. Anda tinggal bertindak mengikuti tuntunan Pikiran Bawah Sadar Anda. Jangan misalnya, makan setengah porsi sudah merasa kenyang, malah secara sadar Anda tambah-tambahi karena Pikiran Sadar Anda melihat lho kok tidak biasanya, takutnya sebentar lagi lapar lagi gimana, jangan begitu. Karena dengan demikian justru Anda menjadi tidak action mengikuti tuntunan Pikiran Bawah Sadar Anda. Pikiran Bawah Sadar Anda sangat kuat dan akan menguatkan Anda, Anda tinggal mempercayainya.


Di samping itu visualiasi pencitraan diri Anda yang baru dalam script Self-Hypnosis juga menjadi energi yang menarik hal-hal yang Anda inginkan tersebut menjadi milik Anda sesuai dengan Hukum Ketertarian (LOA). Self Hypnosis antara lina dapat membantu Anda untuk :
- Memaksimalkan potensi dan mewujudkan impian Anda
- Menghilangkan kebiasaan buruk, seperti merokok, makan berlebihan, dan menggigiti kuku.
- Menyembuhkan luka emosional, sehingga membuat Anda lebih bahagia dan lebih sehat.
- Meningkatkankesehatan fisik dan stamina Anda
- Memperbaiki hubungan Anda dengan teman, keluarga dan orang-orang terkasih.

Sudahkah Anda mencobanya?

Karawaci, 14 Jan 2010
Fiona Wang


Rabu, 13 Januari 2010

KEKUATAN SEBUAH KEPERCAYAAN (THE POWER OF BELIEF) by TUKIYO - Atd Ind

Jika kita percaya sesuatu bisa kita capai dan sungguh-sungguh menginginkannya maka kita akan mencapainya meski kita tak tau bagaimana caranya.

Sebuah pengantar yang seharusnya membuat kita lega karena ternyata untuk mencapai sesuatu kita tak harus mengerti caranya. pengantar artikel ini merupakan potongan cerita yang saya ambil dari kisah mahabarata yang meski mungkin sebagian anda menganggap ini hanya cerita sehingga anda meragukannya, tapi secara pribadi saya merasakan betul bahwa konsep the power of belief adalah sangat nyata kebenarannya.

Suatu hari putra pandawa kedua yang bernama Bima merenung dan memikirkan sambil terus menggumam dalam hati “seandainya saja aku bisa punya kesaktian kebal terhadap senjata,seandainya saja aku bisa hidup didalam air ” Sebuah lamunan yang untuk ukuran manusia normal adalah hal yang tidak mungkin,tapi entah mengapa pikiran itu terus menggelayut dibenaknya,ia bahkan menceritakan khayalannya kepada Yudistira kakaknya, kepada Dewi Kunti Ibunya dan juga kepada Arjuna adik kandungnya.“Yudistira kakakku,aku merasa sangat yakin bahwa aku membutuhkan kesaktian tertentu,aku ingin bisa kebal senjata dan aku juga ingin bisa hidup meski aku berada dalam air, kedua ilmu ini sangat kita butuhkan jika kelak perang baratayuda tidak terelakkan.

Perang baratayuda adalah perang antara saudara sepupu dimana pandawa yang beranggotakan 5 orang harus melawan para korawa yang anggotanya 100 orang dan masih ditambah raja-raja lain yang membantunya, Perang ini terjadi karena perebutan tahta kerajaan Hastinapura yang merupakan warisan dari orang tua pandawa disalahgunakan oleh pihak yang dititipi tahta tersebut, kejadian ini berawal dari Pandu yang merupakan ayah dari para pandawa sebagai raja hastinapura meninggal saat kelima anaknya masih sangat kecil mereka inilah yang dinamakan keluarga Pandawa (Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa) dengan pertimbangan bahwa putra raja masih belum siap maka sebelum wafatnya raja Pandu menitipkan tahta kerajaan kepada kakaknya yg bernama Destarata dan jika anak-anaknya telah beranjak dewasa agar diserahkan kepada mereka.

Dalam perjalananya putra-putra Destarata yang berjumlah 100 orang (mereka inilah yang disebut korawa) merasa tidak rela jika kelak kerajaan beserta isinya harus dikembalikan kepada para Pandawa, untuk itulah berbagai cara dilakukan sebagai upaya memusnahkan para keluarga Pandawa, keadaan inilah yang akhirnya membuat Bima terus berpikir bagaimana dia mempersiapkan diri merebut kembali tahta kerajaan yang memang menjadi hak mereka.

Kembali kepada Bima, Dia tak tau harus kemana belajar untuk bisa menguasai dua ilmu tersebut, tetapi dia terus memikirkannya dan meyakininya bahwa kelak dia akan menguasai ilmu tersebut,sehingga suatu saat dia bertemu dengan seorang pendeta bernama Dorna, entah kenapa Bima berkeyakinan bahwa Dorna inilah yang akan bisa mengajarkan kepadanya bagaimana dia bisa menguasai 2 ilmu yg sedang diinginkannya tersebut, padahal pendeta Dorna ini sama sekali tidak menguasai ilmu tersebut,lebih celaka lagi Dorna adalah seorang guru yang sangat dekat dengan para korawa. Hasrat dan minat Bima inilah yang dimanfaatkan oleh para korawa untuk menghasut pendeta Dorna agar mau membunuh Bima.

Atas desakan para korawa inilah maka disusunlah suatu rencana pembunuhan dengan cara menyesatkan Bima untuk menuju suatu bukit bernama bukit Himantaka, Para korawa dan guru Dorna sangat yakin bahwa jika bima datang kebukit tersebut pasti akan mati karena mereka tau bahwa dibukit ini hidup dua raksasa yang makanannya manusia. Bima yang telah terlanjur sangat ingin menguasai ilmu tersebut percaya saja mematuhi saran guru Dorna menuju bukit Himantaka. Rencana pembunuhan ini diketahui oleh Yudistira kakak bima dan dewi Kunti ibunya maka mereka segera mencegah agar bima tak melanjutkan niatnya,dalam hal ini Bima tetap bersikukuh dengan keyakinannya bahwa jika dia memenuhi saran guru Dorna maka dia akan mendapatkan apa yang selama ini dia inginkan.

Singkat cerita bima benar-benar sampai dibukit Himantaka dan bertemu dengan dua raksasa dibukit itu yang sebenarnya raksasa tersebut adalah penjelmaan dari dewa Indra dan Dewa Bayu,mereka menjadi raksasa karena melakukan kesalahan kepada raja dewa sehingga harus menjalani hukuman berubah wujud menjadi raksasa yang makannannya manusia selama 3 bulan,saat kedatangan Bima tersebut adalah merupakan hari terakhir batara Indra dan batara Bayu menjalani hukumannya sehingga jika matahari terbenam mereka akan kembali menjadi dewa,maka ketika Bima datang dan hendak dimakan oleh kedua raksasa tersebut terjadilah perkelaian hingga matahari terbenam saat itulah dua raksasa tersebut berubah menjadi wujud aslinya.saat itu mereka menganggap bahwa Bimalah orang yang telah sangat berjasa mengembalikan wujud mereka menjadi dewa.oleh karenanya batara Indra menawarkan kepada Bima, Bima bisa mengajukan 1 permintaan apapun dan batara Indra akan memenuhinya demikian juga batara Bayu menawarkan hal yang sama. Dan Bimapun menceritakan apa yang dicarinya,alhasil Bima memperoleh apa yang sungguh-sungguh diinginkanya.

Sejak kejadian ini bertambah tinggilah kepercayaan Bima pada sang pendeta Dorna,Bima menganggap Dorna benar-benar guru yang hebat, pada lain bagian para korawa dan Dorna sangat heran waktu melihat Bima pulang dalam keadaan selamat.dalam keadaan ini para korawa terus menghasut agar Dorna mencari cara lain untuk membunuh Bima. Dengan kepercayaan yang makin tinggi kepada Dorna, Bima menginginkan pelajaran berikutnya yaitu Bima ingin tau inti daripada kehidupan,maka keinginan Bima ini dijadikan sebagai misi pembunuhan tahap kedua. Dorna mengatakan bahwa inti dari pada kehidupan itu ada disasar laut,”Jika kamu ingin mengetahuinya maka menyelamlah kedasar laut”, begitu pesan Dorna kepada Bima yang sebenarnya ini adalah misi pembunuhan karena dalam kalkulasi Dorna dan para korawa tak akan mungkin manusia dapat hidup didalam air.

Bima yang sudah sangat yakin dengan gurunya ini sama sekali tak memikirkan kecurigaan apapun toh pada kejadian sebelumnya Dorna memberi petunjuk yang benar,maka Bimapun benar-benar menceburkan diri kedasar laut dan karena dia telah menguasai kesaktian yang telah diperolehnya dari dewa Bayu maka Bima tetap hidup dan menemukan seluruh yang ia inginkan.

MORAL CERITA

Moral dari cerita ini adalah,Keinginan dan Kepercayaan yang sungguh-sungguh akan meningkatkan gairah berikutnya semangat & gairah memberi dorongan energy lebih untuk bertindak selanjutnya lagi TUHAN melalui alam semesta akan memunculkan petunjuk jalannya.

Jadi Miliki goal yang jelas!!! Jangan pikirkan keterbatasan anda,jangan pikirkan realitas anda saat ini karena kita saat ini adalah hasil dari pikiran masa lalu kita,…jaga antusias !!! teruslah bergairah dan berbicara tentang goal anda!!! maka alam semesta akan menjawabnya.inilah konsep LOA yang sesungguhnya.

Salam….Tukiyo-Atd Ind

Rabu, 06 Januari 2010

Mind Trap....




Pikiran yang membelenggu.....






Hampir seluruh persolan hidup bermula dari ketidakmauan kita menerima hidup ini apa adanya. Kita tak mampu berkompromi pada kenyataan . Kita tidak sudi melepaskan kacamata paradigma dan melihat realitas secara sederhana . Kita lebih suka bermain – main dengan persepsi . Kita lebih senang berlindung membenarkan pikiran diri sendiri . Padahal itu adalah bentuk lain dari belenggu sehari – hari .

Mari sejenak kita pejamkan mata . Menemukan kesejukan pikiran . Menggali ketentraman perasaan . Menyentuh jiwa yang tenang . Menekuri setiap tarikan nafas . Menyadari keberadaan kita di bumi ini . Meneguhkan kembali ikrar kita pada semesta yang agung , ikrar untuk mencurahkan yang terbaik bagi hidup ini , dan membiarkan tangan – tanganNya menuntun setiap gerak kita sehari – hari .

Sabtu, 02 Januari 2010

Mengatasi Pola Neurologis “Kebodohan” - Fiona Wang

Pagi ini, pagi kedua di tahun yang baru 2010, saya terdorong untuk sharing sedikit pengalaman berkaitan dengan renungan tahun baru saya. Setiap tahun, banyak orang sibuk membuat resolusi baru yang hendak dijalankan. Itu bagus, sangat bagus malah. Namun sering kali orang lupa bahwa jika resolusi-resolusi baru yang sudah dilist tersebut tetap dijalankan dengan Pola Pikir dan Pola Laku yang sama, bisa jadi tak ubahnya dengan tahun sebelumnya, resolusi tinggal lah resolusi yang dilupakan atau ditinggal di tengah jalan.

Ketika menjelang tahun baru tiba, kata-kata “a New Year – a New You” sering dimanfaatkan pihak tertentu seperti retailer-retailer di mall untuk melariskan dagangannya. Konsumen diajak untuk berimajinasi mendapatkan penampilan yang lebih baik dengan menjadikan pergantian tahun sebagai momentum perubahan. Demikian juga dengan tempat fitness, mereka mempengaruhi konsumen untuk mendapatkan penampilan fisik lebih menarik dan tubuh yang lebih bugar di pergantian tahun sebagai patokan ‘waktu yang tepat untuk memulai’.

Nah, resolusi itu juga dibuat ketika orang memiliki Harapan untuk hal-hal yang lebih baik dan mematok pergantian tahun sebagai ‘the right timing’ untuk memulai perubahan dan mengejar harapan baru. Sebenarnya kalau kita pikir-pikir, untuk merubah diri dan mengejar hal-hal yang baik mengapa harus menunggu awal tahun ya? Setiap momentum penting dalam kehidupan kita dapat kita manfaatkan untuk membuat resolusi penting, ketika kita berulang tahun, merayakan Anniversary…. Bahkan ketika kita sakit. Ketika kita sakit? Ya! Inilah yang hendak saya sharing kepada Anda.

Saya mencapai satu perubahan besar dalam hidup saya sampai sekarang yang menurut saya sangat menyenangkan dan membanggakan karena hikmah dari sakit punggung. Sejak kecil saya selalu iri pada orang-orang yang bisa berenang, karena saya tidak bisa sama sekali. Padahal saya berpendapat berenang itu sangat bermanfaat dan menyenangkan, Saya kepengen bisa berenang tapi malas belajar, ah nantilah – nanti dan nanti. Dan ketika saya beranjak dewasa, alasan untuk tidak belajar berenang bertambah, malu! Udah tua kok baru mau belajar berenang, risih ah. Sampai saya dihadapkan pada satu kondisi, sakit punggung yang sangat mengganggu. Ketika konsultasi ke dokter specialis, sampai di MRI segala, kesimpulannya saya harus terapi berenang. Nah lho!berenang! saya sampai ganti dokter dengan harapan bisa ada alternatif fisioterapi atau yang lain deh, tapi kata dokter andalan itu juga “berenang adalah terapi terbaik untuk sakit punggung seperti yang Anda alami.” “tapi dok, saya tidak bisa berenang…?” “kursus donk, harus bisa, kamu mau sembuh tidak?”

Dan saya pun dihadapkan pada mimpi buruk, harus belajar berenang. Tapi saya punya target yang harus saya capai, “bebas dari sakit punggung” ini. Saya niatkan dengan sungguh-sungguh pokoknya saya harus bisa berenang supaya sembuh dari sakit punggung. Saya buang jauh-jauh perasaan malu, malas dan keengganan yang memang lahir karena pada dasarnya saya tidak niat. Sebelumnya saya merasa tidak penting hanya sebatas pengen bisa berenang, sekarang situasi yang saya hadapi adalah KUDU bisa berenang.

Sayapun mulai mencari guru renang, agak lama nemunya, karena nyari guru renangnya yang cewek, untuk mengurangi perasaan malu itu tadi. Saya set target, harus bisa dalam waktu satu bulan. Repot juga, karena pertemuannya memang hanya seminggu sekali. Dulu, memasukan air ke dalam kepala saja saya malas, belum lagi memikirkan air mengandung kaporitnya yang merusak kulit… halahhh… Pertemuan pertama, goalnya saya bisa meluncur. Pertemuan ke-2, saya sudah bisa berenang selebar kolam dengan gaya bebek (seadanya maksudnya). Pertemuan ke-3, saya mulai belajar gaya kodok. Pertemuan ke-4 tidak terselesaikan krn guru saya berhalangan, saya melanjutkan dengan belajar ke teman kantor. Saya jadwalkan harus berenang setiap hari selasa dan jum’at sore sepulang kantor, dan benar dalam waktu 1 bulan saya sudah bisa berenang. Dan yang terpenting, Puji Tuhan, sekarang sakit punggung saya sudah hilang.

Astaga… saya berpikir, kalau memang hanya dalam waktu 1 bulan saya bisa membuat perubahan yang begitu besar, dari tidak bisa berenang menjadi bisa, mengapa saya tidak mulai dari dulu-dulu? Harus menunggu 33 tahun? Saya merasa sangat bodoh dimanipulasi oleh kemalasan saya selama itu. Andai saya bisa berenang 20 tahun yang lalu misalnya, betapa banyaknya kesenangan dan kesehatan yang bisa saya petik dari berenang. Mungkin juga karena saya suka, siapa tahu saya sudah bisa berprestasi dalam hal berenang, hehehe… siapa tahu, kemungkinan selalu ada bukan?

Saya teringat dengan tips “Enam Langkah yang dapat ditempuh untuk Mengatasi Neurologis Kebodohan” (Anthony Robbins, 2006, Awaken The Giant Within), dimana langkah-langkah ini juga dapat digunakan oleh siapa saja yang mau menghilangkan kebiasaan negative. Pak Waidi juga menguraikan dengan manis dibukunya Self Empowerment by NLP (Neuro Linguistic Programming).

Pertama, putuskan bahwa Anda benar-benar ingin membuang neurologis itu. Yakinkan bahwa anda memang mau berubah supaya tidak lagi menanggung akibat buruk atau kerugian hidup akibat neurologist tersebut. Pastikan juga anda siap menanggung resiko/ tantangan yang timbul. Saya telan deh, semua perasaan malu, enggan, dan juga perasaan sangat tidak nyaman berurusan dengan air kolam.

Kedua, gunakan prinsip berubah sekarang atau sengsara seumur hidup. Pilihan saya adalah belajar berenang atau sakit punggung. Pilihan Anda mungkin berhenti merokok atau sakit paru-paru.

Ketiga, Interupsi polanya, Anda tidak akan pernah berubah jika masih mempertahankan pola lama. Nah ini yang saya maksud di awal tulisan saya dengan “pola pikir” dan “pola aksi”. Dulu kalau saya niatin mau berenang, kenyataannya hanya berendam di kolam, dan tidak nonggol lagi berbulan-bulan kemudian. Tidak ada target, tidak ada jadwal dan komitmen.

Keempat, ciptakan alternatif baru yang memberdayakan. Mungkin sekarang anda berada di jalan neurologis, “nikmat membawa sengsara”. Bersiap-siaplah untuk pindah jalur neurologis,” sengsara membawa nikmat selamanya”. Tokh pengorbanan Anda tidak selamanya, saya hanya perlu waktu 1 bulan, itupun kalau mau ditotal tidak lebih dari 10 jam, merasakan perjuangan supaya bisa berenang. Dan hasilnya akan saya nikmati seumur sisa hidup saya.

Kelima, kondisikan pola barunya hingga konsisten. Nah, orang bilang, mendapatkan itu sulit, mempertahankan jauh lebih sulit. Bagaimana supaya jalan alternatif baru tersebut bisa menjadi Pola Baru Neurologis? Dibutuhkan konsistensi untuk membuatnya menjadi pola baru yang otomatis. Pola baru ini hanya akan menjadi membiasa bila tindakan ini dilakukan berulang-ulang dengan intensitas emosional yang luar biasa. Challenge saya adalah bagaimana membuat olah-raga berenang menjadi jadwal rutin dan kebiasaan saya. Yang namanya terapi tokh harus terus menerus dan berulang-ulang bukan. Dan syukurlah, proses pengkondisian itu telah membuat berenang menjadi hobi dan bagian dari hidup saya, bukan sekedar terapi yang harus saya jalani. Jika saya mengabaikan, justru saya merasa ada sesuatu yang kurang, karena memang Alam Bawah Sadar kita akan memberikan teguran agar kita segera kembali ke Pola Neurologis yang baru.

Keenam, Ujilah, apakah perubahan Neurologis Kebodohan (pola lama) ke Neurologis Kecerdasan (pola baru) benar-benar mendatangkan manfaat bagi hidup Anda. Untuk kasus saya ini, jelas! Pola baru meningkatkan kualitas hidup saya, menjadi lebih bugar dan bebas dari sakit punggung. Kualitas hidup kita sesungguhnya dipengaruhi oleh Pola kerja Neurologis, semakin banyak kita memiliki pola kerja neurologis yang memberdayakan diri, semakin berkualitas hidup kita.

Well, demikian sharing dari saya, semoga bermanfaat dan syukur-syukur bisa menginspirasi teman-teman. Jangan sampai kita tinggal terperangkap dalam suatu “Pola Neurologis Kebodohan” apalagi sampai membangun jalur-jalur neurologist kebodohan yang baru. Dengan mendalami NLP (Neuro Linguistic Programming) akan sangat membantu dalam me re-engineering pikiran kita menuju konsep diri yang benar dan lebih baik. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang hendak dihilangkan juga dapat dibantu oleh hypnosis maupun hypnotherapy. Sampai jumpa di artikel saya berikutnya.

Selamat Tahun Baru 2010! Mari kita sambut dan persilahkan masuk dalam hidup kita, Kebahagiaan, Kesehatan, Kemakmuran, Iman, Pengharapan, dan Kasih. Tuhan Berkati!
Pontianak; 02 Jan 2010
Fiona Wang