ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER

ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER
ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER; Find out how this Self Help tool works out.

Rabu, 03 November 2010

NEGATIVE THINKING? No Way!

How to Undo a Negative Thinking and Reprogram a Positive One - By Fiona Wang

Bagaimana Membatalkan Pikiran Negatif yang terlanjur tercetus dan Memprogram Pikiran Positif sebagai pengganti?

You are what You Think…

Tahukah Anda bahwa berpikiran negative hanya akan membuat ketakutan dan perasaan ‘berkekurangan’ (kebalikan dari berkelimpahan) serta rasa khawatir yang menghantui hidup Anda.

Ingat, Like attracts Like, energy negative yang Anda lepaskan ke alam semesta akan menarik energy-energy dengan gelombang yang sama dan kembali kepada Anda. Setelah mengetahui demikian, seharusnya kita kontrol agar setiap saat hanya energy positif yang dilepaskan oleh pikiran Anda karena sesuai dengan The Law of Attraction, hal-hal positive juga akan tertarik ke diri Anda. Hal ini tentu tidak mudah karena manusiawi jika sewaktu-waktu bisa muncul pikiran negatif.

Kecenderungan berpikiran negative bisa terjadi karena pengaruh lingkungan ataupun keluarga, misalnya dari orang tua tercontohkan ke anak. Namun kabar baiknya adalah, Anda BISA membatalkan pikiran negative yang sudah terlanjur tercetus dari pikiran Anda. Energy negative tersebut dapat ditarik kembali dan sebagai gantinya di kirim kembali energy positif secepat Anda menyadarinya. Bagaimanakah caranya?

Jika muncul pikiran negative dipikiran Anda, segeralah tersadar sepenuhnya dan lakukan langkah-langkah berikut;

- Tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan; ulangi 3 – 5 x
- Niatkan dengan sungguh-sungguh, semua hal negative yang baru saya pikirkan batal, batal, semua batal. Bisa diucapkan dalam bentuk doa, Ya Tuhan, Mohon kekuatan kasihMu agar semua hal buruk yang saya pikirkan batal.
- Dengan sepenuh hati niatkan, pikirkan dan visualisasikan satu program baru yang positif untuk menggantikan versi yang negative tadi. Dapat ditambahkan ke doa, “ya Tuhan, mohon berkat dan rahmatmu agar pikiran negative saya tadi digantikan dengan Cahaya dan Kasihmu menjadi ……..(sebutkan program positif)”

Jika setiap kali Anda berpikiran negative dilakukan demikian, lama kelamaan juga melatih Pikiran Bawah Sadar Anda untuk berhenti berpikiran negative dan cenderung memikirkan yang positif. Seperti halnya anak kecil jika melakukan kesalahan dalam menulis atau bicara disuruh ulangi dan ulangi hingga benar. Lama-lama akan terbentuk suatu pola baru yang dikenali dan menjadi Track baru yang positif dalam pikiran Anda.

Saya berikan sebuah contoh sederhana dalam konteks Slimming karena artikel ini sebenarnya saya buat sebagai salah satu bagian dari tulisan Holistic Mind Therapy® for Health, Slimming dan Beauty yang sedang saya susun. Semoga Tuhan ijinkan agar kelak bisa terkumpul menjadi sebuah buku. Berikut contoh kasus untuk pikiran negatif yang mungkin muncul saat anda berdiet.

Anda makan setengah porsi nasi untuk makan siang dan sudah merasa kenyang dan cukup. Wah itu bagus sekali bukan? Namun tiba-tiba muncul pikiran, wah, kok aku siang ini makannya sedikit, pasti deh nanti jam 3 sore belum jamnya makan malam aku sudah lapar lagi. Ah, dari pada nanti sore-sore keroncongan dan kebingungan makan apa, mending aku tambah lagi deh porsi makannya, habiskan saja setengah porsinya. Lagi pula sayang, buang-buang makanan kalau menyisakan, Aha! Pikiran Anda mulai deh mencari-cari alasan pendukung. Lalu apa yang sebaiknya Anda lakukan? Kembali ke self help di atas, di sini anda bisa mencoba:

- Tarik napas dalam-dalam, hembuskan perlahan. Ulangi 3 – 5 x; Katakan dalam hati, aku yakin dan mantap sudah kenyang dan cukup.
- Semua pikiran negative bahwa jam 3 saya sudah lapar dan keroncongan batal, batal, semua batal.
- Lihat dan rasakan bahwa porsi makan Anda sudah cukup, visualisikan bagaimana Anda melewati sore itu, jam 3, jam 4, jam 5, jam 6 dengan penuh keriangan, merasa nyaman dan tetap cukup kenyang hingga jam makan malam tiba.

Hapuskan pikiran-pikiran negative seperti saya akan sakit maag kalau kurang makan, nanti saya kurang gizi kalau makan terlalu sedikit, wah keluar duit lagi nih kalau harus beli baju baru kalo kurus dan baju kedodoran…. Wah, sebenarnya Anda niat engga sih? :)  Sekarang sudah tahu kan jika pikiran negatif seperti ini tercetus, apa yang harus Anda lakukan? Batalkanlah sebelum dia mengendap dan menetap serta kemudian menjadi belief Anda yang Negatif. Good luck, and have a Positive Thinking…:D

Karawaci; 03 Nov 2010 
Fiona Wang
Holistic Mind Therapist

Rabu, 15 September 2010

Coin of Goal and Experience

Berikut ini adalah satu 'speech' yang saya buat beberapa tahun lalu ketika masih mengikuti Toastmaster Club :) Sungguh masa-masa yang menyenangkan. Sudah begitu lama aku tinggalkan... kapan ya aku bisa kembali lagi? :0



Hanya sebuah cerita kecil yang sederhana. Semoga 'moral of the story' nya bisa nancep dan menjadi sebuah perenungan.... Tujuankah yang lebih penting atau Perjalanan itu sendiri?

Coin of Goal and Experience
One day, Two good friends, Tom & Ben were walking in front of a huge apple garden. The land lord was standing at the gate and shouted to them, “hi boys, we have the biggest harvest ever! you are invited to come in and look around. And you may bring home as many apples as you can pick. You have one hour, just walk ahead till you reach the exit gate, enjoy your time!” Tom was very excited, he took a big sack and start picking the ripe apples. He tried to pick as many as he could. Although the sack became very heavy and full, he tried to get an extra pack. He thought that, “I have to move quicker, so I can bring more apples home. So when dragging two big pack of apples passing the gate door one hour later, he was very exhausted, almost out of breath.
Then he saw Ben came out with a big smile and looked very happy although he only carried a small bag of apples. Ben said, “Tom, I yelled to call you, but you didn’t hear me. I’d like to ask you seeing around with me. Don’t you agree that it's a wonderful garden? The view was so beautiful, isn’t it?’” Tom was speechless, He didn’t see any view except the apple trees and the ripe apples he focused on. Tom continued, “do you remember the land lord? he is a very kind old man. I met him in the middle of the garden, we sat down under a tree, he told me some funny stories and we laughed together. I also learn a lot from him about apples, and before I left, he gave me a bag of apples that he said it has the sweetest and the best quality. Tom was fascinated with Ben’s story. But he was so sad because he had no nice experience to share except the apples he was too tired to eat. He has missed a wonderful trip through the garden that he supposed to have.

Fellow toastmaster, some of the time, in living our life, we are just acting like Tom. We are focusing to much on the goal then we forgot the experience we may have in reaching the goal. When we were asked, “what is our goal in this life?” I think most of us will say ,”it is happiness..”, won’t we? And usually people identify happiness with money or wealthy life. Sometimes we work so hard in achieving this goal, and the other side of our life coin was ignored.

My niece was very disappointed because her daddy didn’t watch her ballet performance she’s been dream of. Her daddy didn’t come to the show because he thought that dinner with his client was more important, who knows there’s any business opportunity. Setting a goal or target and stick to it, is important, but it’s not everything. Have your beloved ones became a part of your goals? Do they have the same target with you? Your son’s target could be only listening a story telling from you before he went to bed. Who want to be a rich old man/woman when we get old? I think all of us want to be. But who want to be a rich but very lonely old man/woman, because you has no good relationship with you children? So, it’s important to keep the balance of the coin.

What is your goal of joining Toastmaster? To Accomplish the projects one by one and be a CC? One of our fellow told me that she wanted to take a break from toastmaster because she thought that she didn’t make any progress on her speech. She said she had no time even to prepare a speech. I said to her, “I think you have to set a target, prepare and deliver a speech every 2 months for example. But the most important thing is, please do not think that you made no improvement.” I saw that she always actively participate in our meetings and contributed a lot to the club. I believe that there must be a personal growth. To complete the projects is important but the experience you may gain from each meeting will build your personal improvements.

Fellow toastmaster, on every step you make, keep balancing the coin of goal and the way to achieve it. Because that’s the experience in achieving the goal, gives you the color of your life. That’s the true arts of Life. Thank you…

Senin, 13 September 2010

Kebenaran itu Konstruktif

Dapatkan 'Kebenaran' (baca: anggapan akan kebenaran) menjadi destruktif?  Begitulah jika orang lebih banyak menggunakan emosi dari pada logika. Membiarkan Ego lebih mendominasi daripada hati. Hati Nurani pun bisa menjadi tumpul. PerintahNya tinggal perintah, laranganNya tinggal larangan. Kepentingan pribadi diaku-aku menjadi kepentingan kelompok. Mana ada sih di agama apapun diajari menyakiti makhluk lain? Sejak kapan Kasih diterjemahkan menjadi melukai?

Terus terang saya sebagai orang kristiani, sangat kecewa dengan Pendeta Terry Jones di Florida, US. Yang jelas apa yang dia lakukan tidak mewakili aspirasi umat kristiani, dan sama sekali tidak mencerminkan ajaran agamanya. Semua yang dia lakukan adalah wujud dari suara hatinya pribadi dan tentunya menjadi tanggung jawab dia pribadi.

Saya hanya menilai tanpa berhak menghakimi karena semua biarlah menjadi urusan dia dengan Yang Di Atas. Biarlah Sang Kebenaran Hakiki yang memutuskan.

Saya masih bingung sampai sekarang dengan ’yang ekstrim ekstrim”. kenapa sih engga ’biasa-biasa’ aja, berangkat dari Hati yang Netral maksudnya. Dari Osama Bin Laden, George W. Bush, Noerdin M. Top hingga Terry Jones, menurut saya adalah orang-orang yang memandang dunia dengan kacamata kuda nya. Apa yang mereka perjuangkan dengan kedok kebenaran menimbulkan begitu banyak derita dan airmata bagi umat manusia di dunia. Saya tahu mereka mengejar sesuatu yang menurut mereka adalah kebenaran versi mereka. Mending kalau apa yang mereka perjuangkan adalah seperti perjuangan Mother Teresa untuk dunia, menebarkan perdamaian dan kasih, tentu tidak ada yang terganggu bukan? Betulkah ada misi menghancurkan ketika seorang manusia diutus ke dunia? Pikirkanlah... Tuhan Kita bukanlah Tuhan yang destruktif.

Antara Pilu dan lucu ketika pesan di BBM bermunculan mengajak untuk menghitamkan gambar di profile sebagai wujud protes dan berduka dengan penusukan pendeta HKBP di bekasi. Bukannya saya tidak ikut berduka, sedih dan kecewa, tapi aksi seperti ini justru dapat memunculkan implikasi lain yang negatif, persepsi orang bisa beda-beda tokh. Dengan pertimbangan tersebut, saya mengganti profile saya menjadi warna putih karena buat saya putih itu warna simbol perdamaian.

Alhasil saya menuai komplainan dari beberapa teman yang langsung BBM ke saya. mengapa putih? harusnya hitam. Ada juga yang bilang, putih itu artinya kamu menyerah... Astaga... kita kan tidak sedang perang. Tapi untuk tidak menimbulkan kesalahpahaman lebih lanjut saya kemudian mengganti gambar profile dengan latar hitam dan burung merpati putih simbol perdamaian. Dan untunglah akhirnya ada BBM selanjutnya yang menghimbau, mengingatkan dan menyadarkan. Terima kasih kepada persona yang bijak, perhatian dan rajin :)

Buat saya, setelah kita berduka, what’s next? apakah kita membalas atau memaafkan? Balas-membalas tak kan pernah usai... bentrokan kecil dapat memicu bentrokan besar dan mengobarkan perang. Herannya adalah masalah Emosi Negatif menular dengan sangat cepat. Andai Emosi Positif juga dapat merembet secepat itu, Latah yang benar gitu lho.. misalnya jika melihat ada yang berbuat amal, trus merembet semuanya beramal.. :0

Saya termasuk orang yang ’sensitif’. Biasanya menjelang dan sepanjang Ramadhan, Natal, saya bisa merasakan dengan jelas ’atmosfir’ hati yang berbeda lebih tenang, damai, dan hati rasanya ingin terus tersenyum. Tapi terus terang tahun ini tidak. Setiap pagi jogging saya ’berusaha’ merasakan lagi dan bener perasaan damai itu tidak muncul padahal dulu-dulu begitu memancar dan terasa sekali ketika lebih menyatu dengan alam seperti ketika jogging di sepanjang jalan deretan pohon bambu di kompleks. Saya bilang ke suami, wah ini ada apanya, kenapa ya, mudah2an tidak terjadi sesuatu yang kurang enak. Suami saya bilang, berdoa saja. Benar sekali, kita perlu banyak mendoakan Negri ini agar senantiasa tentram dan damai.

Saya teringat waktu retret spiritual pertengahan Agustus lalu di Bandung, indahnya duduk di satu meja bersama rekan-rekan dari berbagai latar belakang suku dan agama. Bahagia dan damai melingkupi setiap diskusi. Senda gurau dihiasi senyum kasih. Jika ada satu hal yang bisa kuperjuangkan, seperti inilah yang kuinginkan. Ketika setiap insan melupakan perbedaan karena kita semua sama-sama ciptaan yang dikasihNya. Dari pada menebar teror, provokasi yang hanya akan menggelisahkan hati dan memecah belah, lebih baik menebar kasih dan bersama-sama berjuang agar dapat kembali kepadaNya, seutuhnya.

Berikut curahan kerinduan hatiku, yang jauh dari sempurna dan belum tentu indah. Namun ingin kubagikan denganmu untuk melegakan hatiku :0

Karawaci; 13 Sept 2010
Fiona Wang
(melegakan hati dari desakan pikiran)

catatan 23 aug 2010


Anak-anakMu yang jauh dari Mengerti


Tuhan ampuni kelancanganku untuk mengetahui rahasiaMu
Engkau begitu besar dan Aku hanyalah sebutir debu di alas kakiMu


Tidak masalah siapa yang benar dan salah karena mereka tidak berdiri berhadapan
Sesungguhnya semua berdiri menghadapMu


Kadang manusia hanya mengetahui kulit luarnya namun mereka mengira telah melukisMu
Tuhan, ampunilah kami anak-anakMu yang jauh dari mengerti...


Terima kasih Tuhanku, Engkau selalu melegakan hatiku, menenangkanku, serta mengirim malaikatMu untuk mengingatkanku


Kusadari betapa rapuhnya aku...
Pikiran sempit dapat meluluhlantakanku
Kumohon agar Cahaya dan KasihMu terus menaungiku..
Sinari hatiku Tuhan agar senantiasa hanya mengarah kepadaMu

Pada akhirnya hanya ada aku dan Engkau
Semoga aku berada cukup dekat di sana melihat SenyumMu


Kumohon Tuhan kekuatan dariMu agar aku tidak lagi mempermasalahkan kulit-kulit dan remah-remah.. yang begitu jauh dari GambaranMu

Kumohon Tuhan, terangi Hati dan Jiwaku agar dapat kembali seutuhnya hanya kepadaMu dan tidak lagi mencoba melukisMu dengan keterbatasanku karena Engkau terlalu besar, dashyat dan tak terbatas....


Biarlah banyak hal tetap menjadi misterimu nan indah... dan aku melanjutkan hidupku..
satu hal yang perlu ku tahu, bahwa Engkau mengasihiku... dulu, sekarang, selamanya..


aku yang juga mengasihiMU....
fiona 23 aug 2010
(yang sedang belajar untuk tidak menghakimi)

Sabtu, 04 September 2010

JENIS VEGETARIAN

‘Racikan’ artikel dari berbagai sumber berikut saya posting just untuk sharing bagi teman-teman yang berminat menjadi vegetarian. Rupanya ada berbagai tingkatan vegetarian.

Istilah vegetarian digunakan pertama kali oleh British Vegetarian Society pada tahun 1842, walaupun gaya hidup ini dipercaya sudah dikenal sejak zaman prasejarah, seperti masyarakat Tiongkok purba yang hanya mengonsumsi tahu.

Istilah ”vegetarian” sendiri berasal dari kata ”vegetus” dalam bahasa Latin yang artinya semangat, sehat, segar, dan hidup. Kebetulan benget, mirip kata ”vegetable” dalam bahasa Inggris yang artinya sayur-sayuran, sehingga orang cenderung mengaitkannya dengan orang yang hanya mengonsumsi sayur-sayuran. Memang pada umumnya menu utama vegetarian terdiri dari sayuran dan buah.

Vegetarian tidak semuanya sama karena ada macam-macam atau jenis-jenis vegetarian yang pada dasarnya merupakan aliran yang meninggalkan makanan hewani seperti daging, daging, ikan, ayam, udang, dan sebagainya. Berikut ini adalah aliran pada vegetarian yang tersebar di berbagai belahan dunia beserta definisi/pengertian singkat :

I. VEGETARIAN

* Vegan/ Vegetarian Murni/ Total Vegetarian

Vegan adalah kelompok vegetarian yang anti makanan dan minuman yang mengandung hewani seperti halnya umat islam yang anti makanan mengandung anjing dan babi. Kaum vegan tidak mengkonsumsi madu, royaljeli, yogurt, sarang burung walet, dan lain sebagainya.

* Vegetarian Ovo

Ovo-vegetarian adalah jenis vegetarian yang tidak makan minum yang mengandung hewani tetapi tetap konsumsi telur.

* Vegetarian Lacto

Lacto-vegetarian adalah jenis vegetarian yang tidak makan minum yang mengandung hewani tetapi tetap konsumsi susu. Vegetarian ini tidak makan bawang bombay dan bawang putih.

* Vegetarian Lacto-Ovo

Lacto-Ovo vegetarian adalah jenis vegetarian yang tidak makan minum yang mengandung hewani tetapi tetap konsumsi telur, susu dan produk olahannya seperti yoghurt, keju, butter milk, dan produk turunan susu & telur lain. Jenis ini disebut Lactovarian.

II. Vegetarian Sebagian (partial Vegetarian)

* Vegetarian Pesco/ Pescetarian

Pesco-vegetarian adalah vegetarian yang tidak makan minum yang mengandung hewani tetapi tetap konsumsi ikan serta produk turunannya.

* Vegetarian Pollo

Pollo-vegetarian adalah vegetarian yang tidak makan minum yang mengandung hewani tetapi tetap konsumsi makanan mengandung unggas seperti ayam, bebek, burung dara, dan sebagainya.

III. Semi Vegetarian

Jenis vegetarian ini kadang sekali-kali makan daging-dagingan, unggas-unggasan, ikan-ikanan, dan makanan minuman hewani lain jika ada acara tertentu.

IV. VEGETARIAN LAIN2

*Sproutarian

Hanya mengonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, beras dan kecambah

*Fruitarian

Hanya mengonsumsi buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan.

*Macrobiotic vegetarian

Pertama kali dikembangkan di Jepang. Pola makan ini disesuaikan dengan iklim tempat tinggal. Padi-padian dan rumput laut merupakan menu utama ditambah kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan.

Demikian yang summary dari beberapa artikel mengenai Jenis-jenis Vegetarian yang saya baca. Semoga bermanfaat.

Have a Great Day!
FW

Selasa, 17 Agustus 2010

TUJUAN HIDUP DAN PRIORITY SETTING

SHARING 17 AUG 2010



APA TUJUAN HIDUP DAN PRIORITY SETTING ANDA?

Jika ditanya tentang tujuan hidup, 90% orang biasanya langsung menjawab BAHAGIA… weii.. Indahnya…  Namun apakah Segenap Jalan dan Pilihan Hidup Anda sudah dibawa menuju ke sana? Contohnya yang satu ini ya… mari kita bercermin dari pengalaman orang lain.

Ada seorang sahabat saya, yang katanya tujuan hidupnya juga bahagia, menurut pandangan saya kok malah mengambil jalan buntu untuk mencapai tujuan hidupnya itu.

Bagaimana tidak? Sekian tahun tidak ketemu, saya ketemu dia, badanya kelihatan kurusan, susut 7 kilo. Wajahnya kusut, dan ubannya bertambah banyak sekali. Dia bercerita kalau dia sekarang sering sakit dan darah tinggi pula. Aneh sekali, padahal setahu saya justru dia baru naik jabatan beberapa waktu yang lalu.

Dari curhat dia, saya mengetahui kalau sahabat saya ini stress karena beban posisi jabatan barunya. Bukannya dia tidak mencintai pekerjaannya tersebut, tapi terlalu perfeksionis. Anak buah banyak tapi dia tidak ‘mampu’ mendelegasikan sebagian beban pekerjaannya. Alasannya khawatir anak buahnya pekerjaannya tidak beres padahal tanggung jawab divisi ada ditangan dia, takut disalahin Big Boss. Jadi semua-semua maunya dipegang sendiri, berangkat lebih awal, pulang malam-malam. Teorinya Sabtu masuk setengah hari, tapi in fact, pulangnya tetap selarut hari biasa.

Hari Minggu sudah terkapar, sudah tidak sanggup membawa anak istri pergi jalan-jalan, pengennya tidur sepuas-puasnya katanya… maklum sih, manusia bukan mesin bukan? Akibatnya hubungan dengan keluarga pun semakin jauh dan hal ini menimbulkan luka batin tersendiri. Hubungan dengan Tuhan pun semakin jauh karena ke Gereja pun seringnya tidak sempat.

Saya meminta teman saya untuk mendefinisikan kembali, “Arti Kebahagiaan buat Kamu apa sih?” Dia bilang, “pertama, kemapanan financial supaya saya dapat memenuhi kebutuhan keluarga saya dan memberi yang terbaik, khususnya untuk anak-anak. Pendidikan sekarang mahal-mahal, anak-anak kalau tidak dileskan macam-macam bisa kalah bersaing dengan yang lain, padahal uang les sekarang mahal-mahal. Suplemen makanan sekarang juga mahal-mahal, vitamin satu botol saja sudah berapa ratus ribu yang bagus….”, dan belasan hal lain yang dikemukakan untuk mendukung tujuannya mencapai tujuan kemapanan financial tersebut.

Ok, terus kedua apa? “Saya ingin keluarga yang harmonis, hubungan yang mesra dengan istri dan anak-anak. Sekarang saya merasa jauh dengan anak-anak, mereka hanya mendengarkan istri saya.”

Lalu apakah masih ada hal lain yang bisa buat kamu bahagia? “Ya, saya sebenarnya merasa kehidupan spiritual saya mengalami kemunduran. Sekarang saya jarang beribadah ke Gereja karena Minggu pengennya di rumah saja, malas kemana-mana, tiap hari sudah menyetir jauh-jauh. Berdoa juga tidak sempat, apalagi membaca alkitab. Paling doa sebelum makan saja yang kadang-kadang ingat. Sebenarnya saya dulu punya satu kerinduan untuk melayani di Gereja dan Lingkungan. Boro-boro ya bisa kesampaian sekarang.”

Baiklah, ada lagi? “Ada, saya rindu ngumpul dengan keluarga besar saya, paling setahun sekali ketemu. Kalau ada acara keluarga saya sering bolos karena memprioritaskan pekerjaan. Belum lagi kumpul-kumpul dengan sahabat lama, teman-teman sekolah, senangnya kalau bisa keep contact dan sekali-kali kumpul dan bernostalgia.”

Cukup, “kalau pekerjaan ini begitu membebanimu, mengapa kamu tidak mencari pekerjaan lain?” Sahut dia ketus, “Enak saja, emang gampang apa sekarang cari pekerjaan? Saya sudah 10 tahun di sini, bos juga sudah kenal baik. Umur juga saya sudah tidak muda lagi. Saya mendapatkan posisi ini karena pengalaman dan senioritas.” “Kalau begitu, kamu harus lebih belajar untuk mendelegasikan pekerjaanmu.” Jawabannya sangat mengagetkan, “Tidak bisa, Percaya saya deh!” Ada banyak alasan mengapa Sahabat saya menjawab demikian, namun kita tidak membahas poin-poin tersebut disini.

Sekarang, mari kita lihat Value Hierarchy Sahabat saya ini. Bagaimana dia menyusun prioritas hidupnya?

1) Kemapanan Financial/ Uang dengan berprestasi dalam Karier

2) Hubungan yg harmonis dan dekat dengan keluarga

3) Kehidupan rohani yang lebih dekat dengan Tuhan

4) Kehidupan sosial yang lebih baik

Tapi apakah Anda melihat sesuatu yang ironis di sini?

YA..! prioritas hidup no.1 nya tidak harmony dengan prioritas hidupnya yang lain dalam mencapai kebahagiaan.

Aspek Kebahagiaan No. 1 nya telah menghambat terpenuhinya aspek-aspek Kebahagian yang lain.

Dia bekerja begitu keras untuk meng goal kan prioritas utama dalam hidupnya sehingga mengabaikan hal-hal lain yang sebenarnya juga akan menuntun dia pada kebahagiaan. Apakah dia bisa mecapai prioritas utama nya tersebut? Ya.. sulit juga ya karena yang namanya kemapanan financial harus didefinisikan dulu sejelas mungkin sebab dapat menjebak ke dalam ketidakpuasan semu.

Ingat dengan tulisan saya sebelumnya agar berhati-hatilah dalam Priority Setting Anda? Salah Prioritas bisa menyebabkan Anda salah dalam membuat pilihan. Contoh, teman saya karena prioritas utamanya adalah Pekerjaan, dia bisa memilih tidak menghadiri acara keluarga dan kejar setoran Sales supaya mendapatkan insentif/ bonus.

Lain orang, lain juga Value Hierarchy nya. Saya pribadi menempatkan Kesehatan di prioritas No. 1. Seperti kata bijak “Kesehatan mungkin bukan segalanya, tapi tanpa kesehatan segalanya bukan apa-apa.” No.2 Keluarga, No. 3, Karier, No. 4, Kehidupan Rohani dan Spiritual, No.5 Kehidupan social, hingga ke-10, jalan-jalan besama keluarga keliling dunia.

Tentu kadang harus ada balancing atau antara Point yang satu dengan yang lain, misalnya antara Keluarga dan Karier. Namun jika ternyata karier saya harus sampai mengorbankan kualitas bersama keluarga, mungkin itu bukan karier yang tepat lagi untuk saya.

Tantangan hidup saya sekarang adalah bagaimana menggeser supaya prioritas no. 4 dapat maju ke lebih depan lagi tanpa mengurangi kualitas No.2 dan 3 yang telah saya capai. Semoga Yang Maha Esa menunjukan jalanNya yang saya yakini pasti indah.. 

Bagaimana Anda menyusul Skala Prioritas Hidup Anda? Mulailah menuliskannya dan Pastikan seluruh Jalan dan Pilihan Hidup Anda menghantar Anda ke sana,



Karawaci; 17 Agustus 2010 (Berjuang memerdekaan diri dari Pikiran dan Emosi Negatif)

Fiona Wang

Kamis, 12 Agustus 2010

The Power of Choice

‎​Jika Anda seorang LOA Practitioner, Anda pasti menyakini bahwa, Menjadi seperti apa Anda sekarang adalah hasil dari Pemikiran Anda beberapa tahun yang lalu dan akan menjadi apa Anda beberapa tahun mendatang adalah hasil dari Pemikiran anda sekarang.

Itu tentu ada benarnya. Namun saya bisa menjamin bahwa, menjadi seperti apa Anda sekarang adalah hasil PILIHAN anda beberapa tahun yang lalu, dan akan menjadi apa anda beberapa tahun mendatang adalah tergantung pada PILIHAN Anda sekarang.

Berhati-hatilah dengan  priority setting Anda karena Skala Prioritas yang Anda miliki akan menentukan bagaimana Anda membuat Pilihan. Salah prioritas, bisa salah dalam memiilih.

Cermati pula dengan siapa anda terkoneksi krn orang-orang yang terkoneksi dengan Anda tersebut ikut mempengaruhi  Anda dalam menentukan pilihan. Salah Input bisa membuat Anda salah memilih. Dan salah Memilih bisa fatal....

note: Thank you to Pdt. Ellya yang telah menginspirasi dan mengingatkan: "The Power of Choices"

beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis status di FB:
"Takdir adalah hal yang Tidak bisa diubah, kontribusinya tak lebih dari 10% dalam hidup kita. Selebihnya adalah PILIHAN.. Dia memberi kebijakan untuk membedakan keduanya, dan hikmat untuk membuat Pilihan yang tepat.."

Adalah takdir Anda lahir di keluarga mana, menjadi anak siapa dan dari suku mana, namun adalah Pilihan Anda apakah Anda menjadi Anak yang berbakti atau anak durhaka....

You see,  all depends on your choice, make a right one...


(Fiona, Aug 2010) :p

Minggu, 28 Februari 2010

Dashyatnya Metaphora

Ketika mendengarkan dr. Gunawan menerangkan ericsonian, saya jadi teringat dengan sebuah pengalaman. Ada seorang teman saya, sebut saja namanya Ani yang anak pertamanya menderita autis. Gejalanya mulai terdeteksi ketika berumur 2 tahun. Anaknya juga sangat hiperaktif. Kebetulan teman saya merawat anaknya sendiri dan tidak menggunakan jasa baby sitter, jadi kadang membuat dia cukup teruji kesabaran dan emosi, juga mengalami kelelahan fisik. Apalagi anaknya sulit diajak berkomunikasi, tidak memahami instruksi dan suka mengamuk kalau marah.

Teman saya dan keluarganya berusaha memberi yang terbaik buat anaknya, termasuk terapi yang cukup menguras biaya, pikiran dan tenaga. Suatu hari saya ditelepon oleh teman saya, seperti biasa dia curhat, dan saya berusaha menjadi pendengar yang baik. Waktu itu dia berkata," saya benar-benar frustasi. Kenapa harus saya, kenapa harus anak saya yang begitu." Intinya teman saya sulit menerima kenyataan bahwa anaknya autis. Bahkan dia mulai mempertanyakan keadilan Tuhan. Apa kesalahan dia dan keluarganya hingga mendapat anak demikian. Bukankah mereka keluarga yang baik dan taat beragama.


Saat itu saya merasa harus menghibur teman saya hanya saya bingung harus ngomong bagaimana. Tiba-tiba saya teringat suatu cerita yg pernah saya baca entah di buku apa. Saya bilang kepada teman saya begini, "An, kamu pernah dengar cerita ini ga? Suatu hari di surga, Tuhan dan malaikat sedang bekerja, mengutus anak- anak bayi untuk dilahirkan oleh siapa di keluarga mana. Bayi A, berikan ia kepada keluarga X dan malaikat pelindungnya adalah santo Mikael. Bayi B, utuslah ia ke keluarga Y, dan pelindungnya adalah santo gabriel. (Di agama katolik percaya bahwa setiap orang memiliki santo pelindung).

Lalu tibalah pada seorang bayi yang cacat dan berkebutuhan khusus. Tuhan mengutusnya ke keluarga Z. Malaikat protes keras, " ga salah, Tuhan keluarga Z kan orang-orangnya sangat baik, kenapa dikasih bayi yang cacat?". Sambil tersenyum Tuhan berkata, " tegakah kamu memberinya orang tua yang kejam hatinya?" Mengertilah malaikat maksud dan rencana Tuhan. " Lalu siapakah malaikat pelindungnya?" Tanya malaikat. "Beri ibunya sebuah cermin".

Selesai saya bercerita saya mendengar teman saya terisak-isak."Terima kasih ya, kamu telah menguatkan aku.” Waktupun berlalu sampai selang beberapa bulan kemudian, saya kontak dengan Ani lagi, dan saya menanyakan kabar perkembangan anaknya. Dia bercerita bahwa anaknya sekarang ada perubahan. Terapinya cukup membuahkan hasil. Saya bilang,”Itu semua adalah keberhasilanmu juga. Berkat ketabahan dan ketekunanmulah semua perkembangan baik anakmu bisa diraih. Kamu memang seorang ibu yang luar biasa.” Jawabannya sungguh di luar dugaan saya,”ketika aku down, aku teringat kembali ceritamu dan aku merasa kuat dan dimampukan. Anakku dikirim kepadaku karena Tuhan percaya kepadaku. Jika Dia saja begitu, aku juga harus yakin pada diriku sendiri, Sungguh hal itu sangat membantuku melalui masa-masa sulitku.”

Luar biasa dahsyatnya metaphora!!! Tiada yang lebih membahagiakan ketika kita bisa menolong dan membahagiakan oranglain… apalagi hanya dengan bercerita….

Karawaci, 28 Feb 2010
Fiona Wang

Kamis, 14 Januari 2010

Bagaimana Self Hypnosis Bekerja Pada Anda? – Fiona Wang

Pernah seorang teman yang kepengen langsing pernah bertanya kepada saya, “mba Fiona, kalau saya mengikuti hipnoslimming (maksudnya mendengarkan CD self hypnosis Hipnoslimming), itu kira-kira berapa lama sih kurusnya? Seminggu bisa turun berapa kg ya saya?” Wah, pertanyaan yang gampang-gampang susah di jawab karena efek hypnoslimming bekerjanya pada sub-concious mind Anda, dan merubah mindset Anda yang berhubungan dengan “slimming”. Berapa lamanya juga tergantung pada seberapa besar keinginan Anda untuk berubah.

Jadi bagaimana tepatnya sebenarnya self hypnosis bekerja? Untuk menjelaskan saya ambil contoh hipnoslimming itu tadi. Apakah setelah mendengarkan CD hipnoslimming dalam sebulan teman saya sudah bisa langsing? Katakanlah teman saya itu, sebut saja namanya Susi, sangat berniat kuat untuk langsing dan mendengarkan CD hipnoslimming setiap hari. Timingnya sudah benar, 30 menit sebelum jam tidur malamnya dia. Lalu bagaimana proses kerjanya hingga bisa berhasil?

Susi kalau ditanya, “bener nih Sus, pengen langsing?”, jawabnya ya “iya, saya mau banget, pokoknya resolusi saya tahun 2010 ini saya mau turun 10 kg”. itu kata Pikiran Sadarnya Susi. Pikiran Bawah Sadarnya belum tentu. Buktinya? Pengen kurus kok porsi makannya cukup serem, tiga kali sehari nasi sebukit, belum lagi camilan2nya. Tidak punya kegiatan olah raga bahkan cenderung malas bergerak. Begitu ditanya,” lho katanya pengen langsing”, jawabnya “malas, belum pengen nih olah raga.” Nah kok bisa begitu? Ada dua hal yang bertentangan di sini, sepertinya keinginan sadar Susi untuk langsing belum disupport oleh keinginan bawah sadarnya. Begitulah yang biasanya terjadi sehingga orang susah berubah dan keluar dari kebiasaan buruknya. Sama halnya dengan orang yang punya keinginan berhenti merokok, di satu sisi dia sadar merokok itu tidak baik, bisa bolongin paru-paru dan kantong, tapi Pikiran Bawah Sadarnya masih menikmati enaknya merokok. Mental block itu yang selama ini mensabotase sehingga upaya-upayanya untuk berhenti tidak berhasil.

Self Hypnosis, the art of subconscious communication, bisa diupayakan untuk mendapatkan support Pikiran Bawah Sadar Anda (yang which is 9 x lebih kuat dari Pikiran Sadar Anda dan cenderung ‘mengontrol” Anda) dengan cara “mengedukasi” Pikiran Bawah Sadar Anda tersebut supaya selaras dengan keinginan Pikiran Sadar Anda. Apa yang mungkin terjadi pada Susi setelah melakukan selfhypnosis untuk slimming? Pikiran Bawah Sadarnya akan menuntun dia tanpa dia sadari ke jalur-jalur yang menuju pada slimming. Jadi tetap ada tindakan-tindakan yang harus diikuti dan dilakukan supaya berhasil. Contoh, kalau dulu dia malas olah raga, tiba-tiba saja susi punya keinginan untuk jogging. Setelah mencoba jogging, eh ternyata dia merasa menyukainya dan kemudian menjadikan jogging sebagai rutinitas setiap pagi. Ketika ke toko buku Gramedia, tiba-tba dia ingin mampir ke bagian buku-buku kesehatan, membeli dan membaca tentang buku makanan dan pola hidup sehat. Kemudian dia mulai mengurangi bahkan akhirnya meninggalkan junk-food yang selama ini sangat digemari. Kala dulu harus makan 3x sehari dan belum merasa makan kalau belum ketemu nasi, sekarang dia kuat hanya makan roti gandum untuk sarapan misalnya. Makan nasi setengah porsi dia sudah merasa kenyang banget. Pikiran Bawah Sadar juga merubah metabolisme tubuhnya. Kalau sebelumnya sering, maaf, sembelit dan susah BAB serta tidak setiap hari, sekarang bisa sangat lancar setiap hari, misalnya.

Begitulah self-hypnosis bekerja. Tidak bisa ditarget berapa lama tepatnya Anda bisa mendapatkan hasilnya karena efeknya pada tiap orang tidak sama. Dia bekerja pelan tapi pasti merubah belief Pikiran Bawah Sadar Anda. Meyakinkan dan mengajaknya berubah menuju apa yang ingin Anda capai. Anda tinggal bertindak mengikuti tuntunan Pikiran Bawah Sadar Anda. Jangan misalnya, makan setengah porsi sudah merasa kenyang, malah secara sadar Anda tambah-tambahi karena Pikiran Sadar Anda melihat lho kok tidak biasanya, takutnya sebentar lagi lapar lagi gimana, jangan begitu. Karena dengan demikian justru Anda menjadi tidak action mengikuti tuntunan Pikiran Bawah Sadar Anda. Pikiran Bawah Sadar Anda sangat kuat dan akan menguatkan Anda, Anda tinggal mempercayainya.


Di samping itu visualiasi pencitraan diri Anda yang baru dalam script Self-Hypnosis juga menjadi energi yang menarik hal-hal yang Anda inginkan tersebut menjadi milik Anda sesuai dengan Hukum Ketertarian (LOA). Self Hypnosis antara lina dapat membantu Anda untuk :
- Memaksimalkan potensi dan mewujudkan impian Anda
- Menghilangkan kebiasaan buruk, seperti merokok, makan berlebihan, dan menggigiti kuku.
- Menyembuhkan luka emosional, sehingga membuat Anda lebih bahagia dan lebih sehat.
- Meningkatkankesehatan fisik dan stamina Anda
- Memperbaiki hubungan Anda dengan teman, keluarga dan orang-orang terkasih.

Sudahkah Anda mencobanya?

Karawaci, 14 Jan 2010
Fiona Wang


Rabu, 13 Januari 2010

KEKUATAN SEBUAH KEPERCAYAAN (THE POWER OF BELIEF) by TUKIYO - Atd Ind

Jika kita percaya sesuatu bisa kita capai dan sungguh-sungguh menginginkannya maka kita akan mencapainya meski kita tak tau bagaimana caranya.

Sebuah pengantar yang seharusnya membuat kita lega karena ternyata untuk mencapai sesuatu kita tak harus mengerti caranya. pengantar artikel ini merupakan potongan cerita yang saya ambil dari kisah mahabarata yang meski mungkin sebagian anda menganggap ini hanya cerita sehingga anda meragukannya, tapi secara pribadi saya merasakan betul bahwa konsep the power of belief adalah sangat nyata kebenarannya.

Suatu hari putra pandawa kedua yang bernama Bima merenung dan memikirkan sambil terus menggumam dalam hati “seandainya saja aku bisa punya kesaktian kebal terhadap senjata,seandainya saja aku bisa hidup didalam air ” Sebuah lamunan yang untuk ukuran manusia normal adalah hal yang tidak mungkin,tapi entah mengapa pikiran itu terus menggelayut dibenaknya,ia bahkan menceritakan khayalannya kepada Yudistira kakaknya, kepada Dewi Kunti Ibunya dan juga kepada Arjuna adik kandungnya.“Yudistira kakakku,aku merasa sangat yakin bahwa aku membutuhkan kesaktian tertentu,aku ingin bisa kebal senjata dan aku juga ingin bisa hidup meski aku berada dalam air, kedua ilmu ini sangat kita butuhkan jika kelak perang baratayuda tidak terelakkan.

Perang baratayuda adalah perang antara saudara sepupu dimana pandawa yang beranggotakan 5 orang harus melawan para korawa yang anggotanya 100 orang dan masih ditambah raja-raja lain yang membantunya, Perang ini terjadi karena perebutan tahta kerajaan Hastinapura yang merupakan warisan dari orang tua pandawa disalahgunakan oleh pihak yang dititipi tahta tersebut, kejadian ini berawal dari Pandu yang merupakan ayah dari para pandawa sebagai raja hastinapura meninggal saat kelima anaknya masih sangat kecil mereka inilah yang dinamakan keluarga Pandawa (Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa) dengan pertimbangan bahwa putra raja masih belum siap maka sebelum wafatnya raja Pandu menitipkan tahta kerajaan kepada kakaknya yg bernama Destarata dan jika anak-anaknya telah beranjak dewasa agar diserahkan kepada mereka.

Dalam perjalananya putra-putra Destarata yang berjumlah 100 orang (mereka inilah yang disebut korawa) merasa tidak rela jika kelak kerajaan beserta isinya harus dikembalikan kepada para Pandawa, untuk itulah berbagai cara dilakukan sebagai upaya memusnahkan para keluarga Pandawa, keadaan inilah yang akhirnya membuat Bima terus berpikir bagaimana dia mempersiapkan diri merebut kembali tahta kerajaan yang memang menjadi hak mereka.

Kembali kepada Bima, Dia tak tau harus kemana belajar untuk bisa menguasai dua ilmu tersebut, tetapi dia terus memikirkannya dan meyakininya bahwa kelak dia akan menguasai ilmu tersebut,sehingga suatu saat dia bertemu dengan seorang pendeta bernama Dorna, entah kenapa Bima berkeyakinan bahwa Dorna inilah yang akan bisa mengajarkan kepadanya bagaimana dia bisa menguasai 2 ilmu yg sedang diinginkannya tersebut, padahal pendeta Dorna ini sama sekali tidak menguasai ilmu tersebut,lebih celaka lagi Dorna adalah seorang guru yang sangat dekat dengan para korawa. Hasrat dan minat Bima inilah yang dimanfaatkan oleh para korawa untuk menghasut pendeta Dorna agar mau membunuh Bima.

Atas desakan para korawa inilah maka disusunlah suatu rencana pembunuhan dengan cara menyesatkan Bima untuk menuju suatu bukit bernama bukit Himantaka, Para korawa dan guru Dorna sangat yakin bahwa jika bima datang kebukit tersebut pasti akan mati karena mereka tau bahwa dibukit ini hidup dua raksasa yang makanannya manusia. Bima yang telah terlanjur sangat ingin menguasai ilmu tersebut percaya saja mematuhi saran guru Dorna menuju bukit Himantaka. Rencana pembunuhan ini diketahui oleh Yudistira kakak bima dan dewi Kunti ibunya maka mereka segera mencegah agar bima tak melanjutkan niatnya,dalam hal ini Bima tetap bersikukuh dengan keyakinannya bahwa jika dia memenuhi saran guru Dorna maka dia akan mendapatkan apa yang selama ini dia inginkan.

Singkat cerita bima benar-benar sampai dibukit Himantaka dan bertemu dengan dua raksasa dibukit itu yang sebenarnya raksasa tersebut adalah penjelmaan dari dewa Indra dan Dewa Bayu,mereka menjadi raksasa karena melakukan kesalahan kepada raja dewa sehingga harus menjalani hukuman berubah wujud menjadi raksasa yang makannannya manusia selama 3 bulan,saat kedatangan Bima tersebut adalah merupakan hari terakhir batara Indra dan batara Bayu menjalani hukumannya sehingga jika matahari terbenam mereka akan kembali menjadi dewa,maka ketika Bima datang dan hendak dimakan oleh kedua raksasa tersebut terjadilah perkelaian hingga matahari terbenam saat itulah dua raksasa tersebut berubah menjadi wujud aslinya.saat itu mereka menganggap bahwa Bimalah orang yang telah sangat berjasa mengembalikan wujud mereka menjadi dewa.oleh karenanya batara Indra menawarkan kepada Bima, Bima bisa mengajukan 1 permintaan apapun dan batara Indra akan memenuhinya demikian juga batara Bayu menawarkan hal yang sama. Dan Bimapun menceritakan apa yang dicarinya,alhasil Bima memperoleh apa yang sungguh-sungguh diinginkanya.

Sejak kejadian ini bertambah tinggilah kepercayaan Bima pada sang pendeta Dorna,Bima menganggap Dorna benar-benar guru yang hebat, pada lain bagian para korawa dan Dorna sangat heran waktu melihat Bima pulang dalam keadaan selamat.dalam keadaan ini para korawa terus menghasut agar Dorna mencari cara lain untuk membunuh Bima. Dengan kepercayaan yang makin tinggi kepada Dorna, Bima menginginkan pelajaran berikutnya yaitu Bima ingin tau inti daripada kehidupan,maka keinginan Bima ini dijadikan sebagai misi pembunuhan tahap kedua. Dorna mengatakan bahwa inti dari pada kehidupan itu ada disasar laut,”Jika kamu ingin mengetahuinya maka menyelamlah kedasar laut”, begitu pesan Dorna kepada Bima yang sebenarnya ini adalah misi pembunuhan karena dalam kalkulasi Dorna dan para korawa tak akan mungkin manusia dapat hidup didalam air.

Bima yang sudah sangat yakin dengan gurunya ini sama sekali tak memikirkan kecurigaan apapun toh pada kejadian sebelumnya Dorna memberi petunjuk yang benar,maka Bimapun benar-benar menceburkan diri kedasar laut dan karena dia telah menguasai kesaktian yang telah diperolehnya dari dewa Bayu maka Bima tetap hidup dan menemukan seluruh yang ia inginkan.

MORAL CERITA

Moral dari cerita ini adalah,Keinginan dan Kepercayaan yang sungguh-sungguh akan meningkatkan gairah berikutnya semangat & gairah memberi dorongan energy lebih untuk bertindak selanjutnya lagi TUHAN melalui alam semesta akan memunculkan petunjuk jalannya.

Jadi Miliki goal yang jelas!!! Jangan pikirkan keterbatasan anda,jangan pikirkan realitas anda saat ini karena kita saat ini adalah hasil dari pikiran masa lalu kita,…jaga antusias !!! teruslah bergairah dan berbicara tentang goal anda!!! maka alam semesta akan menjawabnya.inilah konsep LOA yang sesungguhnya.

Salam….Tukiyo-Atd Ind

Rabu, 06 Januari 2010

Mind Trap....




Pikiran yang membelenggu.....






Hampir seluruh persolan hidup bermula dari ketidakmauan kita menerima hidup ini apa adanya. Kita tak mampu berkompromi pada kenyataan . Kita tidak sudi melepaskan kacamata paradigma dan melihat realitas secara sederhana . Kita lebih suka bermain – main dengan persepsi . Kita lebih senang berlindung membenarkan pikiran diri sendiri . Padahal itu adalah bentuk lain dari belenggu sehari – hari .

Mari sejenak kita pejamkan mata . Menemukan kesejukan pikiran . Menggali ketentraman perasaan . Menyentuh jiwa yang tenang . Menekuri setiap tarikan nafas . Menyadari keberadaan kita di bumi ini . Meneguhkan kembali ikrar kita pada semesta yang agung , ikrar untuk mencurahkan yang terbaik bagi hidup ini , dan membiarkan tangan – tanganNya menuntun setiap gerak kita sehari – hari .

Sabtu, 02 Januari 2010

Mengatasi Pola Neurologis “Kebodohan” - Fiona Wang

Pagi ini, pagi kedua di tahun yang baru 2010, saya terdorong untuk sharing sedikit pengalaman berkaitan dengan renungan tahun baru saya. Setiap tahun, banyak orang sibuk membuat resolusi baru yang hendak dijalankan. Itu bagus, sangat bagus malah. Namun sering kali orang lupa bahwa jika resolusi-resolusi baru yang sudah dilist tersebut tetap dijalankan dengan Pola Pikir dan Pola Laku yang sama, bisa jadi tak ubahnya dengan tahun sebelumnya, resolusi tinggal lah resolusi yang dilupakan atau ditinggal di tengah jalan.

Ketika menjelang tahun baru tiba, kata-kata “a New Year – a New You” sering dimanfaatkan pihak tertentu seperti retailer-retailer di mall untuk melariskan dagangannya. Konsumen diajak untuk berimajinasi mendapatkan penampilan yang lebih baik dengan menjadikan pergantian tahun sebagai momentum perubahan. Demikian juga dengan tempat fitness, mereka mempengaruhi konsumen untuk mendapatkan penampilan fisik lebih menarik dan tubuh yang lebih bugar di pergantian tahun sebagai patokan ‘waktu yang tepat untuk memulai’.

Nah, resolusi itu juga dibuat ketika orang memiliki Harapan untuk hal-hal yang lebih baik dan mematok pergantian tahun sebagai ‘the right timing’ untuk memulai perubahan dan mengejar harapan baru. Sebenarnya kalau kita pikir-pikir, untuk merubah diri dan mengejar hal-hal yang baik mengapa harus menunggu awal tahun ya? Setiap momentum penting dalam kehidupan kita dapat kita manfaatkan untuk membuat resolusi penting, ketika kita berulang tahun, merayakan Anniversary…. Bahkan ketika kita sakit. Ketika kita sakit? Ya! Inilah yang hendak saya sharing kepada Anda.

Saya mencapai satu perubahan besar dalam hidup saya sampai sekarang yang menurut saya sangat menyenangkan dan membanggakan karena hikmah dari sakit punggung. Sejak kecil saya selalu iri pada orang-orang yang bisa berenang, karena saya tidak bisa sama sekali. Padahal saya berpendapat berenang itu sangat bermanfaat dan menyenangkan, Saya kepengen bisa berenang tapi malas belajar, ah nantilah – nanti dan nanti. Dan ketika saya beranjak dewasa, alasan untuk tidak belajar berenang bertambah, malu! Udah tua kok baru mau belajar berenang, risih ah. Sampai saya dihadapkan pada satu kondisi, sakit punggung yang sangat mengganggu. Ketika konsultasi ke dokter specialis, sampai di MRI segala, kesimpulannya saya harus terapi berenang. Nah lho!berenang! saya sampai ganti dokter dengan harapan bisa ada alternatif fisioterapi atau yang lain deh, tapi kata dokter andalan itu juga “berenang adalah terapi terbaik untuk sakit punggung seperti yang Anda alami.” “tapi dok, saya tidak bisa berenang…?” “kursus donk, harus bisa, kamu mau sembuh tidak?”

Dan saya pun dihadapkan pada mimpi buruk, harus belajar berenang. Tapi saya punya target yang harus saya capai, “bebas dari sakit punggung” ini. Saya niatkan dengan sungguh-sungguh pokoknya saya harus bisa berenang supaya sembuh dari sakit punggung. Saya buang jauh-jauh perasaan malu, malas dan keengganan yang memang lahir karena pada dasarnya saya tidak niat. Sebelumnya saya merasa tidak penting hanya sebatas pengen bisa berenang, sekarang situasi yang saya hadapi adalah KUDU bisa berenang.

Sayapun mulai mencari guru renang, agak lama nemunya, karena nyari guru renangnya yang cewek, untuk mengurangi perasaan malu itu tadi. Saya set target, harus bisa dalam waktu satu bulan. Repot juga, karena pertemuannya memang hanya seminggu sekali. Dulu, memasukan air ke dalam kepala saja saya malas, belum lagi memikirkan air mengandung kaporitnya yang merusak kulit… halahhh… Pertemuan pertama, goalnya saya bisa meluncur. Pertemuan ke-2, saya sudah bisa berenang selebar kolam dengan gaya bebek (seadanya maksudnya). Pertemuan ke-3, saya mulai belajar gaya kodok. Pertemuan ke-4 tidak terselesaikan krn guru saya berhalangan, saya melanjutkan dengan belajar ke teman kantor. Saya jadwalkan harus berenang setiap hari selasa dan jum’at sore sepulang kantor, dan benar dalam waktu 1 bulan saya sudah bisa berenang. Dan yang terpenting, Puji Tuhan, sekarang sakit punggung saya sudah hilang.

Astaga… saya berpikir, kalau memang hanya dalam waktu 1 bulan saya bisa membuat perubahan yang begitu besar, dari tidak bisa berenang menjadi bisa, mengapa saya tidak mulai dari dulu-dulu? Harus menunggu 33 tahun? Saya merasa sangat bodoh dimanipulasi oleh kemalasan saya selama itu. Andai saya bisa berenang 20 tahun yang lalu misalnya, betapa banyaknya kesenangan dan kesehatan yang bisa saya petik dari berenang. Mungkin juga karena saya suka, siapa tahu saya sudah bisa berprestasi dalam hal berenang, hehehe… siapa tahu, kemungkinan selalu ada bukan?

Saya teringat dengan tips “Enam Langkah yang dapat ditempuh untuk Mengatasi Neurologis Kebodohan” (Anthony Robbins, 2006, Awaken The Giant Within), dimana langkah-langkah ini juga dapat digunakan oleh siapa saja yang mau menghilangkan kebiasaan negative. Pak Waidi juga menguraikan dengan manis dibukunya Self Empowerment by NLP (Neuro Linguistic Programming).

Pertama, putuskan bahwa Anda benar-benar ingin membuang neurologis itu. Yakinkan bahwa anda memang mau berubah supaya tidak lagi menanggung akibat buruk atau kerugian hidup akibat neurologist tersebut. Pastikan juga anda siap menanggung resiko/ tantangan yang timbul. Saya telan deh, semua perasaan malu, enggan, dan juga perasaan sangat tidak nyaman berurusan dengan air kolam.

Kedua, gunakan prinsip berubah sekarang atau sengsara seumur hidup. Pilihan saya adalah belajar berenang atau sakit punggung. Pilihan Anda mungkin berhenti merokok atau sakit paru-paru.

Ketiga, Interupsi polanya, Anda tidak akan pernah berubah jika masih mempertahankan pola lama. Nah ini yang saya maksud di awal tulisan saya dengan “pola pikir” dan “pola aksi”. Dulu kalau saya niatin mau berenang, kenyataannya hanya berendam di kolam, dan tidak nonggol lagi berbulan-bulan kemudian. Tidak ada target, tidak ada jadwal dan komitmen.

Keempat, ciptakan alternatif baru yang memberdayakan. Mungkin sekarang anda berada di jalan neurologis, “nikmat membawa sengsara”. Bersiap-siaplah untuk pindah jalur neurologis,” sengsara membawa nikmat selamanya”. Tokh pengorbanan Anda tidak selamanya, saya hanya perlu waktu 1 bulan, itupun kalau mau ditotal tidak lebih dari 10 jam, merasakan perjuangan supaya bisa berenang. Dan hasilnya akan saya nikmati seumur sisa hidup saya.

Kelima, kondisikan pola barunya hingga konsisten. Nah, orang bilang, mendapatkan itu sulit, mempertahankan jauh lebih sulit. Bagaimana supaya jalan alternatif baru tersebut bisa menjadi Pola Baru Neurologis? Dibutuhkan konsistensi untuk membuatnya menjadi pola baru yang otomatis. Pola baru ini hanya akan menjadi membiasa bila tindakan ini dilakukan berulang-ulang dengan intensitas emosional yang luar biasa. Challenge saya adalah bagaimana membuat olah-raga berenang menjadi jadwal rutin dan kebiasaan saya. Yang namanya terapi tokh harus terus menerus dan berulang-ulang bukan. Dan syukurlah, proses pengkondisian itu telah membuat berenang menjadi hobi dan bagian dari hidup saya, bukan sekedar terapi yang harus saya jalani. Jika saya mengabaikan, justru saya merasa ada sesuatu yang kurang, karena memang Alam Bawah Sadar kita akan memberikan teguran agar kita segera kembali ke Pola Neurologis yang baru.

Keenam, Ujilah, apakah perubahan Neurologis Kebodohan (pola lama) ke Neurologis Kecerdasan (pola baru) benar-benar mendatangkan manfaat bagi hidup Anda. Untuk kasus saya ini, jelas! Pola baru meningkatkan kualitas hidup saya, menjadi lebih bugar dan bebas dari sakit punggung. Kualitas hidup kita sesungguhnya dipengaruhi oleh Pola kerja Neurologis, semakin banyak kita memiliki pola kerja neurologis yang memberdayakan diri, semakin berkualitas hidup kita.

Well, demikian sharing dari saya, semoga bermanfaat dan syukur-syukur bisa menginspirasi teman-teman. Jangan sampai kita tinggal terperangkap dalam suatu “Pola Neurologis Kebodohan” apalagi sampai membangun jalur-jalur neurologist kebodohan yang baru. Dengan mendalami NLP (Neuro Linguistic Programming) akan sangat membantu dalam me re-engineering pikiran kita menuju konsep diri yang benar dan lebih baik. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang hendak dihilangkan juga dapat dibantu oleh hypnosis maupun hypnotherapy. Sampai jumpa di artikel saya berikutnya.

Selamat Tahun Baru 2010! Mari kita sambut dan persilahkan masuk dalam hidup kita, Kebahagiaan, Kesehatan, Kemakmuran, Iman, Pengharapan, dan Kasih. Tuhan Berkati!
Pontianak; 02 Jan 2010
Fiona Wang