ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER

ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER
ORACLE CARDS - LEARN AND ORDER; Find out how this Self Help tool works out.

Senin, 13 September 2010

Kebenaran itu Konstruktif

Dapatkan 'Kebenaran' (baca: anggapan akan kebenaran) menjadi destruktif?  Begitulah jika orang lebih banyak menggunakan emosi dari pada logika. Membiarkan Ego lebih mendominasi daripada hati. Hati Nurani pun bisa menjadi tumpul. PerintahNya tinggal perintah, laranganNya tinggal larangan. Kepentingan pribadi diaku-aku menjadi kepentingan kelompok. Mana ada sih di agama apapun diajari menyakiti makhluk lain? Sejak kapan Kasih diterjemahkan menjadi melukai?

Terus terang saya sebagai orang kristiani, sangat kecewa dengan Pendeta Terry Jones di Florida, US. Yang jelas apa yang dia lakukan tidak mewakili aspirasi umat kristiani, dan sama sekali tidak mencerminkan ajaran agamanya. Semua yang dia lakukan adalah wujud dari suara hatinya pribadi dan tentunya menjadi tanggung jawab dia pribadi.

Saya hanya menilai tanpa berhak menghakimi karena semua biarlah menjadi urusan dia dengan Yang Di Atas. Biarlah Sang Kebenaran Hakiki yang memutuskan.

Saya masih bingung sampai sekarang dengan ’yang ekstrim ekstrim”. kenapa sih engga ’biasa-biasa’ aja, berangkat dari Hati yang Netral maksudnya. Dari Osama Bin Laden, George W. Bush, Noerdin M. Top hingga Terry Jones, menurut saya adalah orang-orang yang memandang dunia dengan kacamata kuda nya. Apa yang mereka perjuangkan dengan kedok kebenaran menimbulkan begitu banyak derita dan airmata bagi umat manusia di dunia. Saya tahu mereka mengejar sesuatu yang menurut mereka adalah kebenaran versi mereka. Mending kalau apa yang mereka perjuangkan adalah seperti perjuangan Mother Teresa untuk dunia, menebarkan perdamaian dan kasih, tentu tidak ada yang terganggu bukan? Betulkah ada misi menghancurkan ketika seorang manusia diutus ke dunia? Pikirkanlah... Tuhan Kita bukanlah Tuhan yang destruktif.

Antara Pilu dan lucu ketika pesan di BBM bermunculan mengajak untuk menghitamkan gambar di profile sebagai wujud protes dan berduka dengan penusukan pendeta HKBP di bekasi. Bukannya saya tidak ikut berduka, sedih dan kecewa, tapi aksi seperti ini justru dapat memunculkan implikasi lain yang negatif, persepsi orang bisa beda-beda tokh. Dengan pertimbangan tersebut, saya mengganti profile saya menjadi warna putih karena buat saya putih itu warna simbol perdamaian.

Alhasil saya menuai komplainan dari beberapa teman yang langsung BBM ke saya. mengapa putih? harusnya hitam. Ada juga yang bilang, putih itu artinya kamu menyerah... Astaga... kita kan tidak sedang perang. Tapi untuk tidak menimbulkan kesalahpahaman lebih lanjut saya kemudian mengganti gambar profile dengan latar hitam dan burung merpati putih simbol perdamaian. Dan untunglah akhirnya ada BBM selanjutnya yang menghimbau, mengingatkan dan menyadarkan. Terima kasih kepada persona yang bijak, perhatian dan rajin :)

Buat saya, setelah kita berduka, what’s next? apakah kita membalas atau memaafkan? Balas-membalas tak kan pernah usai... bentrokan kecil dapat memicu bentrokan besar dan mengobarkan perang. Herannya adalah masalah Emosi Negatif menular dengan sangat cepat. Andai Emosi Positif juga dapat merembet secepat itu, Latah yang benar gitu lho.. misalnya jika melihat ada yang berbuat amal, trus merembet semuanya beramal.. :0

Saya termasuk orang yang ’sensitif’. Biasanya menjelang dan sepanjang Ramadhan, Natal, saya bisa merasakan dengan jelas ’atmosfir’ hati yang berbeda lebih tenang, damai, dan hati rasanya ingin terus tersenyum. Tapi terus terang tahun ini tidak. Setiap pagi jogging saya ’berusaha’ merasakan lagi dan bener perasaan damai itu tidak muncul padahal dulu-dulu begitu memancar dan terasa sekali ketika lebih menyatu dengan alam seperti ketika jogging di sepanjang jalan deretan pohon bambu di kompleks. Saya bilang ke suami, wah ini ada apanya, kenapa ya, mudah2an tidak terjadi sesuatu yang kurang enak. Suami saya bilang, berdoa saja. Benar sekali, kita perlu banyak mendoakan Negri ini agar senantiasa tentram dan damai.

Saya teringat waktu retret spiritual pertengahan Agustus lalu di Bandung, indahnya duduk di satu meja bersama rekan-rekan dari berbagai latar belakang suku dan agama. Bahagia dan damai melingkupi setiap diskusi. Senda gurau dihiasi senyum kasih. Jika ada satu hal yang bisa kuperjuangkan, seperti inilah yang kuinginkan. Ketika setiap insan melupakan perbedaan karena kita semua sama-sama ciptaan yang dikasihNya. Dari pada menebar teror, provokasi yang hanya akan menggelisahkan hati dan memecah belah, lebih baik menebar kasih dan bersama-sama berjuang agar dapat kembali kepadaNya, seutuhnya.

Berikut curahan kerinduan hatiku, yang jauh dari sempurna dan belum tentu indah. Namun ingin kubagikan denganmu untuk melegakan hatiku :0

Karawaci; 13 Sept 2010
Fiona Wang
(melegakan hati dari desakan pikiran)

catatan 23 aug 2010


Anak-anakMu yang jauh dari Mengerti


Tuhan ampuni kelancanganku untuk mengetahui rahasiaMu
Engkau begitu besar dan Aku hanyalah sebutir debu di alas kakiMu


Tidak masalah siapa yang benar dan salah karena mereka tidak berdiri berhadapan
Sesungguhnya semua berdiri menghadapMu


Kadang manusia hanya mengetahui kulit luarnya namun mereka mengira telah melukisMu
Tuhan, ampunilah kami anak-anakMu yang jauh dari mengerti...


Terima kasih Tuhanku, Engkau selalu melegakan hatiku, menenangkanku, serta mengirim malaikatMu untuk mengingatkanku


Kusadari betapa rapuhnya aku...
Pikiran sempit dapat meluluhlantakanku
Kumohon agar Cahaya dan KasihMu terus menaungiku..
Sinari hatiku Tuhan agar senantiasa hanya mengarah kepadaMu

Pada akhirnya hanya ada aku dan Engkau
Semoga aku berada cukup dekat di sana melihat SenyumMu


Kumohon Tuhan kekuatan dariMu agar aku tidak lagi mempermasalahkan kulit-kulit dan remah-remah.. yang begitu jauh dari GambaranMu

Kumohon Tuhan, terangi Hati dan Jiwaku agar dapat kembali seutuhnya hanya kepadaMu dan tidak lagi mencoba melukisMu dengan keterbatasanku karena Engkau terlalu besar, dashyat dan tak terbatas....


Biarlah banyak hal tetap menjadi misterimu nan indah... dan aku melanjutkan hidupku..
satu hal yang perlu ku tahu, bahwa Engkau mengasihiku... dulu, sekarang, selamanya..


aku yang juga mengasihiMU....
fiona 23 aug 2010
(yang sedang belajar untuk tidak menghakimi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar